Bisnis.com, JAKARTA--Pelaku usaha pelayaran mengeluhkan minimnya pelaut yang mampu mengoperasikan kapal berteknologi tinggi seperti kapal sektor offshore.
Ketua Bidang Angkutan Lepas Pantai Indonesia National Shipowners Association (INSA) Nova Y. Mugijanto mengatakan kendati saat ini sekolah pelayaran telah menciptakan pelaut cukup banyak, namun hanya sedikit saja yang mampu mengoperasikan teknologi yang ada di kapal offshore atau lepas pantai.
"SDM kita terbatas. Sekolah pelayaran perlu mencetak dan meningkatkan kualifikasi untuk kapal offshore seperti pelatirahn pengoperasian DP (dynamic positioning)," ujarnya, Rabu (10/12/2014).
Kekurangan pelaut semakin terasa karena waktu kerja bagi pelaut offshore yang hanya dua bulan berada di atas kapal dan satu kapal berada di daratan.
Menurutnya, pada lima tahun mendatang, katanya, kebutuhan SDM pelaut khusus kapal offshore sekitar 1500 pelaut. Jumlah itu dengan asumsi 300 pelaut per tahun.
Untuk menutupi kebutuhan pelaut itu, katanya, beberapa perusahan telah menciptakan SDM bidang offshore secara mandiri dengan memberikan training-training untuk meningkatkan kompetensi pelaut.
"Apa Kementerian Perhubungan sudah memikirkan untuk mencipatkan SDM bidang offshhore? Mau tidak mau kami invest sendiri dengan training dan beasiswa untuk cetak SDM."
INSA Keluhkan Minimnya SDM Offshore
-Pelaku usaha pelayaran mengeluhkan minimnya pelaut yang mampu mengoperasikan kapal berteknologi tinggi seperti kapal sektor offshore.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Muhamad Hilman
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu