Bisnis.com, JAKARTA- Para pengelola bandar udara diminta meningkatkan pengawasan untuk menghindari terjadinya aksi penyusupan yang membahayakan keselamatan penerbangan karena Indonesia tengah menjadi sorotan publik internasional.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Muhidin Mohamad Said mengatakan kejadian penyusupan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru hendaknya menjadi perhatian serius seluruh pihak, baik operator bandar udara maupun pihak Kementerian Perhubungan selaku regulator.
“Selain menjadi perhatian seluruh pihak dengan cara meningkatkan pengawasan, yang terpenting adalah konsistensi dalam melakukan pengawasan itu,” katanya, Minggu (12/4/2015).
Menurutnya, setiap kejadian yang menyangkut dunia penerbangan sipil di Indonesia, termasuk aksi penyusupan yang dilakukan Mario Steven Ambarita, menjadi sorotan publik internasional karena negara ini selama beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang signifikan.
“Sepanjang 2015 sudah ada tiga permasalahan dunia penerbangan yang menjadi sorotan publik yaitu kecelakaan AirAsia, delay berkepanjang Lion Air dan penyusupan ini,” ungkapnya.
Karena menjadi sorotan publik, menurutnya, Indonesia harus konsisten menerapkan standar keamanan dan keselamatan serta pelayanan di bandara, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan International Civil Aviation Organization (ICAO).
“Kalau tidak konsisten dan terjadi lagi, bisa lebih malu kita di hadapan publik internasional,” terangnya.
Menurutnya, kejadian penyusupan di Pekanbaru hanyalah fenomena puncak gunung es. Di tempat lain, tidak tertutup kemungkinan ada standar keamanan yang tidak memadai, khususnya di bandara-bandara pelosok yang dikelola oleh Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub.
“Meski pesawat yang masuk sekali dalam sepekan, tapi bukan berarti standar keamanan dilupakan,” tambahnya.
Komisi V, lanjutnya, akan terus melakukan pengawasan terhadap standar keamanan, keselamatan dan pelayanan yang dilakukan oleh para operator bandar udara karena berbagai aspek itu, khususnya keselamatan dan keamanan penerbangan menjadi bahan penilaian dalam Universal Safety Oversight Audit Programme (USOAP) yang dilakukan oleh ICAO.
“Semoga saja kejadian penyusupan tidak menjadi batu sandungan bagi Indonesia untuk meraih target skor 72 dalam USOAP,” katanya.
Seperti diketahui, Mario Steven Ambarita nekat menerobos bandara Sultan Syariek Kasim II lantas menyelinap ke ruang roda pesawat Garuda GA177 yang menerbangi rute perjalanan Pekanbaru-Jakarta.