Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Kabupaten Bandung Jawa Barat menunggu datangnya investor untuk memanfaatkan areal pertanian yang rusak di Kecamatan Rancaekek akibat limbah pabrik untuk menjadi kawasan industri.
Bupati Bandung, Dadang M Naser mengatakan dengan masuknya investor yang bersedia memanfaatkan bekas areal pertanian itu diharapkan menjadi solusi terbaik atas perubahan lahan pertanian menjadi kawasan industri.
Dia beralasan kerusakan areal pertanian itu tergolong berat sehingga sudah tidak bisa lagi dimanfaatkan untuk sawah menghasilkan padi.
"Karena itu, perlu ada penyesuaian terhadap kawasan lahan pertanian tersebut. Artinya, beberapa kawasan lahan pertanian yang telah teraliri limbah itu bisa dijadikan kawasan industri," ujarnya, Minggu (26/4).
Luas areal pertanian yang akan dijadikan kawasan industri telah diberi warna abu-abu mencapai 400 hektare (ha). Sebagian kawasan lahan pertanian di Kabupaten Bandung, sudah dijadikan kawasan industri.
"Beberapa titik yang berat, itu diabukan. Dan itu sudah diabukan," kata Dadang.
Kendati demikian, Dadang tidak menyebutkan lahan pertanian mana saja yang sudah dijadikan kawasan industri.
Dia juga mendesak industri di Kabupaten Sumedang tidak lagi membuang limbah ke wilayah Kabupaten Bandung sehingga diharapkan areal pertanian warga yang rusak akibat terpapar limbah tidak terjadi lagi.
"Rancaekek selama ini menjadi penghasil padi terbesar di Kabupaten Bandung. Kami minta pabrik yang ada di Kabupaten Sumedang itu membuang limbahnya melalui proses Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Terpadu agar tidak banyak lagi sawah yang rusak," katanya.
Pemkab Bandung Bertekad Sulap Lahan Rusak Jadi Kawasan Industri
Pemerintah Kabupaten Bandung Jawa Barat menunggu datangnya investor untuk memanfaatkan areal pertanian yang rusak di Kecamatan Rancaekek akibat limbah pabrik untuk menjadi kawasan industri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Adi Ginanjar Maulana & Hedi Ardhia
Editor : Yusran Yunus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
11 menit yang lalu
Lo Kheng Hong Serok Lagi Saham GJTL Desember 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
24 menit yang lalu
Efek Keputusan Kebijakan The Fed ke Rupiah dan Yuan Cs
27 menit yang lalu