Bisnis.com, TANGERANG- Bank Indonesia menyatakan selama tkuartal pertama tahun ini inflasi di Provinsi Banten lebih landai menjadi 7,45%.
Persentase itu lebih kecil dibandingkan inflasi pada kuartal I dan IV tahun lalu, masing-masing 9,61% dan 10,20%. Data Kajian Regional Banten yang dipublikasikan BI menyatakan seluruh komponen memang mengalami perlambatan tingkat inflasi.
Tiga hal digarisbawahi Bank Indonesia, yakni fluktuasi harga bensin bersubsidi, tarif angkutan umum, musim tanam cabai, dan kenaikan harga makanan jadi. Selain ini, inflasi Banten juga terpengaruh terjaganya ekspektasi inflasi sehingga terjadi penurunan inflasi core.
"Kebijakan menurunkan harga BBM bersubsidi dan tarif angkutan pada Januari 2015 mendorong tingkat inflasi administered price yang lebih rendah. Pergeseran musim tanam cabai menyebabkan pasokan cabai merah melimpah dan mendorong penurunan harga," demikian dinyatakan BI.
Kota Serang mencatat inflasi tertinggi dibandingkan dengan wilayah lain di Banten mencapai 7,76%. Apabila dikomparasikan terhadap triwulan I/2014, inflasi di kota ini susut dari 8,44%.
Sementara itu di Kota Cilegon inflasi meninggi jadi 7,74% padahal pada triwulan sebelumnya hanya 6,62%. Adapun di Kota Tangerang inflasinya turun dari 10,40% menjadi 7,34%.