Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Indonesia National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto menuturkan penggunaan bahan bakar gas belum menjadi utama karena infrastruktur di Indonesia belum mendukung. Dia berpendapat penggunaan gas dalam pelayaran global juga belum begitu masif.
"Penggunaan BBG masih jauh dari harapan karena infrastruktur di Indonesia belum mendukung," katanya, Senin (8/6/2015).
Dari 87.000 unit kapal yang melakukan pelayanan global pada 2014, hanya 5% kapal yang menggunakan LNG sebagai bahan bakar utama. Dia menuturkan International Maritime Organization (IMO) akan mulai memperkenalkan zona pengawasan emisi di dunia mulai tahun depan hingga 2020.
Untuk terus mendorong operasional kapal yang efisien, INSA telah memberlakukan join slot untuk memaksimalkan ruang muat kapal. Hal tersebut merupakan langkah untuk mengatasi banyaknya kapal yang kekurangan muatan akibat kargo yang lesu. Selain itu, biaya operasional industri pelayaran masih tinggi.
Tetapi kita harus menyadari bahwa biaya operasional pelayaran saat ini relatif tinggi, salah satunya karena beban fiskal dan moneter yang tidak lazim di pelayaran, ujarnya. []