Bisnis.com, TANGERANG--Kendati baru menyentuh pengembangan bahan bakar nabati berbasis minyak kelapa sawit, sebetulnya Indonesia punya 60 jenis tanaman yang bisa dikembangkan jadi biofuel.
Direktur Bioenergi, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Tisnaldi mengatakan selain minyak sawit ada pula jatrofa, sorgum manis, gula tebu, kemiri, dan singkong.
"Produksi berbagai jenis tanaman yang bisa jadi bahan mentah BBN jumlahnya mencapai 28 juta ton setara dengan 215 juta barel setara minyak," ucapnya dalam Konferensi Internasional Industri Otomotif Indonesia, di Gedung ICE BSD City, Tangerang Selatan, Selasa (25/8/2015).
Indonesia merupakan salah satu penghasil BBN utama di dunia. Kapasitas terpasang produksi bahan bakar nabati dalam hal ini biodiesel sekarang berkisar 5,64 juta kiloliter per tahun. Jumlah ini berasal dari sektiar 27 produsen biodiesel.
Bahan bakar nabati alias biofuel merupakan bagian dari energi terbarukan yang punya potensi untuk merealisasikan ketahanan energi bagi RI. Penggunaannya di kendaraan juga dapat mengurangi emisi gas buang dan efek rumah kaca.
"Performa kendaraan juga jadi lebih baik dan bisa mengurangi permintaan minyak bumi," tutur Tisnaldi.
Pertama kali industri BBN domestik berkembang pada 2006. Hal ini sebagai respons pemerintah terhadap pergerakan harga bahan bakar minyak alias energi fosil yang tambah mahal sementara kebutuhannya meroket seiring pertumbuhan penjualan kendaraan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 79 tentang Kebijakan Energi Nasional ditargetkan pada 2025 porsi energi terbarukan dalam suplai energi nasional mencapai 23%.