Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah menargetkan konstruksi Jembatan Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, dapat segera selesai dan mulai beroperasi pertengahan September 2015.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Taufik Widjoyono mengatakan saat ini tidak ada lagi kendala berarti bagi proyek tersebut untuk segera diselesaikan. Proses pembangunan jembatan tersebut memang molor dari target awal, yang seharusnya akhir 2014.
Pemerintah kemudian memperkirakan jembatan ini dapat berfungsi pada pekan ketiga Desember mendatang. Namun, melihat perkembangannya saat ini, jembatan tersebut diyakini dapat beroperasi lebih cepat.
“Itu bagian terakhir dari lintas selatan Kalimantan ya. Sekitar September akan kita resmikan. Sudah tidak ada masalah. Dulu memang masalah lahan, tetapi sudah selesai,” katanya.
Selain masalah lahan, terhambatnya proses pembangunan jembatan tersebut juga disebabkan karena dana yang berasal dari pinjaman China sempat tertunda, sehingga proses konstruksi juga ikut tertunda.
Pemerintah menggelontorkan dana Rp740 miliar untuk pembangunan jembatan yang menjadi bagian Trans Kalimantan Lintas Selatan, penghubung antara Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah tersebut. Dana tersebut diperoleh dari 90% pinjaman China dan 10% APBN murni.
Dana tersebut digunakan untuk membangun dua jembatan dengan total sepanjang 1.420 meter dan lebar 11,5 meter. Jembatan ini dengan demikian menjadi jembatan terpanjang di Kalimantan dan nomor dua di Indonesia setelah jembatan Suromadu, Jawa Timur. Pemerintah menunjuk PT Wijaya Karya selaku kontraktor pelaksana proyek tersebut bersama China Road and Bridge Corportion (CRBC).
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Suradi Wongso mengatakan saat ini progres fisik jembatan tersebut telah mencapai 97%. Dirinya optimis jembatan ini dapat berfungsi pada pertengahan hingga akhir September mendatang.
“Fungsionalnya dulu yang penting, itu bisa September. Setelah itu tinggal melengkapi aksesori jembatannya saja, tapi itu bisa sambil jalan setelah jembatannya berfungsi,” katanya.
Selain membangun jembatan, pemerintah juga membangun jalan akses menuju jembatan sepanjang 3,7 km dengan nilai kontrak Rp134 miliar. Jalan akses sisi selatan sepanjang 2,5 km saat ini telah rampung, sementara jalan akses sisi utara sedang dalam persiapan mulai pekerjaan.
Jembatan yang melintasi Sungai Kapuas ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Provinsi Kalimantan Barat. Saat ini penyeberangan kendaraan dilayani oleh dua kapal feri berukuran kecil yang dioperasikan PT ASDP.
Jembatan ini mulai dikerjakan pada September 2012 dengan total investasi ditambah biaya tanah mencapai Rp907,716 miliar.