Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri mebel dan kerajinan mengatakan bahwa ketersediaan mesin dan perkakas buatan lokal dinanti, guna mengurangi dominasi penggunaan produk impor seperti selama ini.
Ketua Divisi Pengembangan Produk Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Amkri) Adi Nugraha mengatakan bahwa kecenderungan pengusaha selama ini masih mendatangkan mesin dari Taiwan, China dan Eropa. Menurutnya, hal tersebut disebabkan karena produk perkakas maupun mesin buatan dalam negeri masih sulit ditemui di pasar pada saat ini.
“Kami sebagai pengusaha tentu mau menggunakan barang produksi dalam negeri, karena ada rasa nasionalisme juga. Tapi sekarang kondisinya memang sulit mencarinya,” ujarnya, Kamis (17/9/2015).
Dia mencontohkan bahkan untuk perkakas buatan Indonesia saja masih sulit ditemui di ritel. Menurutnya, saat ini produsen perkakas masih mengembangkan produk untuk sektor pertanian, belum sampai untuk memproduksi perkakas kerajinan.
“Kalau mesin ada juga yang custom. Seperti yang punya workshop tentu ada beberapa alat yang custom. Itu memang bisa dibuat mesinnya di Indonesia,” ujarnya.
Namun karena masih dibuat sesuai pesanan, tentu produksinya tidak massal dan harganya belum tentu bisa bersaing. Adi mengatakan jika pemerintah mau meningkatkan kapasitas produk olahan, mestinya industri permesinan juga turut didorong agar harganya bisa kompetitif.