Bisnis.com, JAKARTA - Setelah mengalami perdebatan dan diskusi yang alot, pemerintah dan DPR akhirnya bersepakat mengenai asumsi makro dan target pembangunan untuk 2016.
Perdebatan dipicu oleh rentang proyeksi rupiah yang terlalu kuat, sehingga sejumlah fraksi di Komisi XI DPR meminta Bank Indonesia untuk menghitung ulang rentang Rp13.700-Rp13.900 per dolar AS.
Sidang yang sempat diskors hingga tiga kali ini akhirnya menyepakati bahwa asumsi pertumbuhan ekonomi sesuai dengan usulan pemerintrah 5,3%.
Sementara itu, DPR dan pemerintah bersepakat mengambil angka paling lemah dari estimasi yang diajukan oleh bank sentral.
Untuk target pembangunan, sempat terjadi beberapa kali interupsi dari anggota legislatif karena Kepala Bappenas Sofyan Djalil mengajukan angka baru dari kesepakatan awal.
Namun, pemerintah akhirnya memutuskan untuk mengikuti angka awal yang diajukan.
Berikut adalah kesepakatan antara Pemerintah dan Parlemen:
Asumsi Makroekonomi
Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,3
Inflasi (%) 4,7
Rupiah (Rp per dolar AS) 13.900
SPN (%) 5,5
Target Pembangunan
Pengangguran (%) 5,2-5,5
Kemiskinan (%) 9-10
Rasio gini 0,39
IPM 70,10
Akhirnya, Asumsi Makro & Target Pembangunan 2016 Diketok!
Setelah mengalami perdebatan dan diskusi yang alot, pemerintah dan DPR akhirnya bersepakat mengenai asumsi makro dan target pembangunan untuk 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Arys Aditya
Editor : Yusuf Waluyo Jati
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Sritex Ajukan PK Usai Kasasi Pailit Ditolak Mahkamah Agung
1 jam yang lalu