Bisnis.com, TANGERANG - Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Provinsi Banten memperkirakan penyerapan rumah untuk rakyat berpenghasilan rendah pada tahun ini bisa menyentuh 15.000 unit.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Apersi Banten Sabri Nurdin berpendapat jumlah itu cukup memadai meskipun belum sebanding dengan kebutuhan. “Permintaannya sekitar 20.000 unit,” ucapnya kepada Bisnis, di Tangerang, Selasa (29/9/2015).
Sabri menjelaskan kesulitan untuk bisa menyeimbangkan antara kebutuhan dan suplai bukan hanya dari segi ketersediaan lahan yang terbatas. Para developer anggota Apersi kerap terhambat urusan birokrasi dengan pemerintah soal perizinan.
Kendala birokratif diamini pula oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pihaknya kerap menunda pemberian kredit konstruksi kepada pengembang lantaran sertifikat dan berkas-berkas izin lain dari pemerintah daerah setempat belum rilis.
“Di Kabupaten Tangerang kami harap pemerintahnya bisa bersinergi lebih baik dengan kami dan mau bantu developer dengan kemudahan izin,” tutur Sahat Sihombing, Vice President Branch Manager Bank BTN Kantor Cabang Tangerang.