Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuota FLPP Tambah jadi 350.000, Pengembang Pede Terserap Penuh hingga Akhir Tahun

Apersi optimistis tambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 350.000 unit akan terserap sepenuhnya pada tahun ini
Foto udara proyek pembangunan perumahan di Kawasan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/10/2024). Bisnis/Rachman
Foto udara proyek pembangunan perumahan di Kawasan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/10/2024). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman (Apersi) optimistis tambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 350.000 unit akan terserap sepenuhnya pada tahun ini.

Ketua Umum Apersi, Djunaidi Abdillah menjelaskan saat ini pihaknya tengah mengebut pengadaan suplai untuk memanfaatkan panambahan kuota tersebut.

“Bapak Menteri kan sudah mengupayakan yang informasinya sudah disetujui ditambah sebanyak 130.000 unit. Artinya, total [kuota FLPP] 350.000 unit. Ini kan sebenarnya penambahan kuota ini tugas berat kita semua artinya nambah kota ya supply harus betul-betul kita imbangi di lapangan,” tegasnya saat ditemui di Kantor Apersi, Jakarta Timur, Jumat (20/6/2025).

Meski demikian, Djunaidi menyebut tambahan kuota tersebut belum direalisasikan lantaran kuota eksisting yakni 220.000 unit belum terserap sepenuhnya. Tambahan kuota itu baru akan disalurkan apabila kuota 220.000 unit telah benar-benar terserap sepenuhnya.

“Sekarang kita ucapkan terima kasih terhadap Kementerian Keuangan kaitannya dengan penambahan kuota [FLPP]. Nah, ini [tambahan kuota FLPP] kan karena manuvernya Pak Menteri itu gesit jadi, ini yang kita harus akui,” pungkasnya.

Untuk diketahui sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait menyebut kuota rumah subsidi program FLPP resmi ditambah jadi 350.000 unit pada tahun ini. 

Ara menuturkan bahwa tambahan anggaran yang digelontorkan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati untuk mendukung penambahan kuota itu mencapai Rp16,4 triliun. 

“Kita tidak bicara lagi kuota 220.000 unit, kita bicara 350.000 [unit] ya. Jadi, kalau anggaranya [yang ditambahkan] untuk 350.000 itu, berarti total sekitar yang ke BP Tapera itu sekitar Rp16,4 triliun,” kata Ara saat ditemui di Kantor DJKN Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta, Selasa (27/5/2025).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper