Bisnis.com, DENPASAR - Keanekaragaman seni budaya serta kegiatan ritual yang mewarnai kehidupan keseharian masyarakat Pulau Dewata mampu menjadikan wisatawan mancanegara berulang kali menghabiskan liburan ke Pulau Seribu Pura.
Mereka selalu menemukan hal yang baru serta atraksi wisata yang unik dan menarik yang sulit ditemukan di daerah dan negara lainnya. Hal itu, kata pengamat pariwisata Made Sudana, didukung adanya program bebas visa yang digencarkan permerintah sehingga mampu memberikan dampak signifikan bagi Bali dalam mendongkrak pertumbuhan pariwisata.
Pariwisata belakangan ini sempat mendapat gangguan akibat adanya asap dan bencana alam Gunung Raung di Banyuwangi yang abunya hingga ke Bali. Namun, hal itu tidak menyusutkan turis asing datang ke Bali.
Dalam kondisi yang kurang menguntungkan, masyarakat mancanegara yang datang ke Bali masih bertambah ramai, terutama dari pelancong yang diberikan bebas visa oleh pemerintah Indonesia, seperti India, China, Selandia Baru, Prancis, dan Amerika Serikat.
Sejumlah negara dari penerima bebas visa yang pertumbuhannya relatif cukup signifikan adalah China dengan pertumbuhan hingga Agustus 2015 mencapai 25,56%, kemudian India dengan penambahan 27,95% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2014.
Begitu pula, turis Amerika Serikat tumbuh 14,73% dari 72.185 orang menjadi 82.818 orang dalam kurun waktu Januari--Agustus 2015. Kondisi itu merupakan hal luar biasa karena pertumbuhan ekonomi negara adidaya itu belum pulih benar.
Made Sudana yang juga seorang praktisi pariwisata Bali menyambut baik kebijakan pemerintah yang berupaya memperbanyak jumlah turis ke Indonesia melalui pintu masuk utama Bandara Ngurah Rai dan Batam, di samping sejumlah bandara lainnya di Indonesia.
Pemerintah menargetkan hingga akhir tahun 2015 sebanyak 45 negara mendapatkan fasilitas bebas visa sehingga totalnya menjadi 90 negara. Jumlah ini masih di bawah dari Singapura yang hampir memberikan bebas visa kepada seluruh dunia dan Malaysia kepada 156 negara.
Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah positif dengan adanya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 Tahun 2015 yang membebaskan visa kunjungan bagi warga di 75 negara dalam meningkatkan kunjungan wisatawan asing.
Perpres 104/2015 menyebutkan bahwa bebas visa kunjungan tersebut berlaku bagi warga negara asing yang berwisata, menjalankan tugas pemerintahan, pendidikan, sosial budaya, bisnis, keluarga, atau singgah untuk meneruskan perjalanan ke negara lain.
Adanya kemudahan dari pemerintah Indonesia ditambah gencarnya promosi pariwisata ke mancanegara, terutama ke negara yang memiliki kantong-kantong turis asing, kata Made Sudana, dapat diyakini dunia pariwisata Bali akan makin mengeliat.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar, Kamis (22/10/2015), menyebutkan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali sebanyak 2,60 juta orang selama delapan bulan, Januari--Agustus 2015, atau meningkat 7,25% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 2,42 juta orang.
Mereka sebagian besar menumpang pesawat yang terbang langsung dari negaranya lewat Bandara Ngurah Rai, Bali dan hanya 49.920 orang melalui pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar.
Kebijakan Bebas Visa Pacu Geliat Industri Wisata di Bali
Pegawai Negeri Sipil di Provinsi Lampung kembali diingatkan larangan memberikan dukungan kepada pasangan calon kepala daerah/wakil kepala daerah pada pilkada serentak 9 Desember 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
59 menit yang lalu
Alasan JP Morgan Pilih Bank Jago (ARTO) saat Likuiditas Mengetat
1 jam yang lalu
Lo Kheng Hong Ungkap Alasan Borong Saham Bank Danamon (BDMN)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
PPN 12% untuk Barang Mewah, Pengusaha: Hampir Semua Kena
1 jam yang lalu