Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PKS, Sukamta meminta TNI menggunakan produk-produk industri pertahanan dalam negeri, sehingga bisa lebih memberdayakan ekonomi lokal.
"Siapa lagi yang mau menggunakan produk dalam negeri kalau bangsa sendiri tidak mau menggunakannya," katanya di Jakarta, Senin (30/11/2015).
TNI Angkatan Udara merencanakan akan membeli sekitar delapan helikopter buatan luar negeri.
Namun Menko Polhukam Luhut Pandjaitan, Minggu (29/11/2015) di Jakarta, mengungkapkan rencana pembelian produk luar negeri itu akan dibahas kembali setelah Presiden Joko Widodo tiba di Tanah Air setelah menghadiri KTT Bumi di Paris, Prancis.
Di antara beberapa pesawat helikopter itu, ada heli yang disiapkan sebagai sarana angkutan bagi Presiden dan Wapres Jusuf Kalla.
Sukamta mencontohkan apabila pemerintah dalam hal ini TNI membeli produk pertahanan dari PT. Dirgantara Indonesia, sekitar 30% uang rakyat akan kembali ke negara.
Hal itu menurut dia dalam bentuk pembelian bahan baku lokal yang digunakan PT. DI dalam produksi alat-alat pertahanan. "Lebih dari 1.000 anak bangsa bisa melanjutkan hidup dari perusahaan tersebut (PT DI)," ujarnya.
Sekretaris F-PKS itu menegaskan dibutuhkan komitmen bersama dalam menggunakan produk industri pertahanan dalam negeri.
Menurut dia, meskipun ada hal yang kurang baik dalam hal teknis maupun tata kelola industri pertahanan, harus diperbaiki bersama bukan malah mengambil opsi penggunaan produk luar.
"Majunya industri pertahanan ini membutuhkan komitmen bersama semua anak bangsa," ujarnya.
Dia menjelaskan soal pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) sudah ada aturannya, pertama keharusan membeli produksi dalam negeri. Sukamta berharap pemerintah konsisten menjalankan amanat undang-undang untuk menggunakan produk dalam negeri.
"Kami berharap TNI AU tetap konsisten menggunakan produk dalam negeri sesuai dengan UU No 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan," katanya.