Bisnis.com, KAIRO - Eceng gondok yang merayapi pinggiran sepanjang Sungai Nil dan aliran-aliran irigasi di Mesir selama ini tiada harganya dan bahkan dianggap sebagai hama air.
Namun, pemerintah Mesir saat ini mulai menyadari kegunaan taman liar itu untuk disulap menjadi produk kerajinan bernilai jual, dan karenanya berkeinginan menimba ilmu dan pengalaman dari pengrajin Indonesia.
Kementerian Kerja Sama Internasional Mesir dan Lembaga Pengembangan Usaha Kecil-Menengah Mesir bekerja sama dengan KBRI Kairo mengadakan pelatihan pemanfaatan eceng gondok.
"Pelatihan eceng gondok ini awalnya merupakan permintaan Mesir kepada Indonesia untuk berbagi pengalaman suksesnya pemanfaatan eceng gondok oleh pengrajin Indonesia," ujar Duta Besar RI untuk Mesir Nurfaizi Suwandi, Jumat (11/12/2015).
Nurfaizi yang akan mengakhiri masa bakti sebagai Duta Besar di Negeri Piramida pada akhir Desember ini, mengungkapkan permintaan pelatihan tersebut karena Mesir memiliki eceng gondok yang sangat besar di sepanjang Sungai Nil dan selama ini dianggap sebagai hama air dan menyerap banyak air.
Kepala Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Kairo, Meri Binsar Simorangkir mengatakan, pelatihan pemanfaatan eceng gondok di Mesir ini digelar selama empat hari pada 9-12 Desember 2015 Kota Bani Suweif (120 km selatan Kairo).
Pelatihan pemanfaatan eceng gondok ini merupakan kedua kalinya setelah pelatihan pertama pada 2011 di Kota Mansoura (126 km utara Kairo) menyusul kunjungan Kementerian Kerja Sama Internasional Mesir ke Indonesia pada 2009.
Peserta pelatihan kedua ini diikuti 25 orang dari kalangan pengrajin dan perwakilan dari beberapa lembaga pemerintahan terkait di Mesir seperti Kementerian Sumberdaya Air dan Irigasi dan Kementerian Perdagangan, katanya.
Gubernur Bani Suweif, Muhammed Salim, saat menerima kunjungan muhibah Duta Besar RI untuk Mesir, Nurfaizi Suwandi, menyambut hangat pelatihan di Bani Suweif, salah satu kota yang letaknya di pesisir Sungai Nil itu.
"Kunjungan Dubes RI ke Bani Suweif memberi arti penting, terutama berbarengan dengan penyelenggaraan kegiatan pelatihan eceng gondok bagi pembuatan berbagai produk kerajinan yang bernilai jual bagi masyarakat Mesir," ujar Salim.
Meri menambahkan, kegiatan berbagi pengalaman dengan Mesir ini merupakan bagian dari tindak lanjut hasil pertemuan Perdana Menteri Mesir Ibrahim Mehlab dan Presiden Joko Widodo di sela Konferensi Asia Afrika pada April lalu, juga pertemuan puncak Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi dan Presiden Jokoi pada September silam.
Dalam pelatihan tersebut, KBRI mendatangkan dua pengrajin Indonesia yang berhasil menembus ekspor produk-produk kerajinan berbahan dasar eceng gondok.
Cornelia Lina Meliassari, salah satu trainer, mengungkapkan pihaknya memiliki kelompok binaan di berbagai propinsi di Indonesia.
"Produk-produk dari kelompok saya dan dari kelompok binaan sudah berhasil menembus pasar ekspor ke berbagai negara seperti Jepang, Amerika dan Eropa," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
6 jam yang lalu