Direktur Jenderal Cipta Karya Andreas Suhono mengungkapkan keadaan perkotaan sebagai mesin penggerak ekonomi akan semakin kompleks ke depannya. Oleh karena itu, kepadatan penduduk di perkotaan harus diimbangi dengan transportasi massal yang memadai.
“Kota ke depannya akan menjadi engine of growth alias mesin penggerak ekonomi sehingga keadaannya menjadi kompleks. Di satu sisi harus menjadi tempat tinggal yang nyaman dan berkualitas dengan infrastruktur yang memadai, tetapi di satu sisi lain kota juga harus produktif,” ujarnya.
Menurutnya, sebuah kota dikategorikan sebagai kota kecil bila penduduknya sekitar 100.000 orang, dan dikategorikan sedang bila penduduknya mencapai 500.000 orang. Kota kecil dan sedang inilah yang patut untuk dikembangkan menjadi secondary city. Dia menilai Indonesia saat ini dipandang sebagai fenomena yang menarik perhatian dunia, di mana bermunculan pemimpin-pemimpin lokal yang menjadi pemimpin nasional.
Perkembangan yang terjadi secara alami tersebut menjadi salah satu alasan negeri ini menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan APUF-6 ini.