Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengapresiasi kinerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang berhasil menandatangani kontrak pembangunan infrastruktur di awal tahun.
Saat memberi sambutan dalam Peluncuran Penandatanganan Kontrak Kegiatan Tahun Anggaran 2016 Kementerian PUPR, Jokowi ingin mendorong pola baru seperti ini yakni lelang sebelum tahun anggaran dan mulai pekerjaan di awal tahun anggaran. Prestasi yang ditorehkan Kementerian yang dipimpin Basuki Hadimuljono ini adalah serapan anggaran tahun 2015 mencapai 94%.
"Saya berbahagia sekali di Kementerian PUPR sudah bisa memulai empat lima bulan lalu. Kontrak-kontrak harus dimulai awal Januari dan pekerjaan di awal Januari," katanya di Kantor Kementerian PUPR Jakarta, Rabu (6/1/2015).
Dalam kesempatan itu ditandatangani proyek infrastruktur sebanyak 644 paket dengan nilai kontrak Rp8,81 triliun. Nilai kontrak tersebut merupakan 10,84% dari total belanja modal Kementerian PUPR Tahun 2016 sebesar Rp81,24 triliun.
Jokowi mengaku pengalaman berada di pemerintahan selama 11 tahun selalu menggunakan pola lama yakni pekerjaan baru dimulai pertengahan tahun bahkan ada yang baru mulai bulan Oktober. Presiden beralasan dimulainya proyek di awal tahun menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi.
"Karena ini akan mendorong, memberi stimulasi kepada pertumbuhan ekonomi. Jangan sampai ekonomi yang sekarang orang sudah percaya, investor, dunia usaha percaya kita lalai lagi, pertumbuhan ekonomi kita jaga," jelasnya.
Dijelaskan Presiden dalam pidatonya, tahun ini Kementerian PUPR ada pekerjaan 10.649 paket dan bulan Januari ini akan diteken 1.026 paket senilai Rp25 triliun. Senilai Rp8,81 triliun sudah diteken pada acara tersebut secara simbolis melalui teleconference dengan beberapa kota di Medan, Banjarmasin, Surabaya, Manado dan Jayapura.
"Ini juga angka yang sangat bagus memberi growth pertumbuhan ekonomi karena sekarang era kompetisi, era persaingan," ucap Jokowi.
Era persaingan yang dimaksud Presiden yakni awal tahun 2016 telah memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean yang tidak bisa ditolak lagi. Presiden berpesan jika masih bertahan dengan pola kerja lama dengan sendirinya akan tergilas oleh negara-negara di kawasan.
"Kalau tradisi lama diteruskan jangan kaget orang lain yang akan masuk. Sebelas negara yang ada di Asean meluncur ke Indonesia, kuasai produk, project-project, kalau tidak mengubah tradisi, pola, cara kerja," tutur Presiden.
Jokowi Apresiasi Kinerja Kementerian PUPR, Ini Alasannya
Presiden Joko Widodo mengapresiasi kinerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang berhasil menandatangani kontrak pembangunan infrastruktur di awal tahun. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Gita Arwana Cakti
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
10 jam yang lalu