Bisnis.com, JAKARTA- Bisnis perkulakan di Indonesia dinilai memiliki prospek cerah kendati memiliki pasar khusus, mengingat hanya melayani konsumer yang bergerak di bisnis perhotelan, restoran, dan catering (horeca).
General Manager Corporate Communication Transmart Carrefour Satria Hamid Ahmadi mengatakan pasar jenis ini merupakan salah satu jembatan penguatan ekonomi karena dapat menghidupkan pedagang toko tradisional dapat menyuplai kebutuhan mereka secara kontinu dan harga yang kompetitif.
Untuk itu, Groserindo, usaha perkulakan dari diversifikasi bisnis dari Transmart Carrefour (CT Corp), siap membuka tambahan dua gerai baru tahun ini. Sehingga total akhir gerai yang sudah dimiliki Groserindo ada empat unit gerai.
"Sebelumnya kami sudah buka gerai perdana sejak peresmian di 2014 berlokasi di Bekasi, setahun kemudian kami buka di Bali. Performancenya baik dan dapat diterima masyarakat, untuk itu kami akan terus berkembang, rencananya mau tambah dua gerai lagi," terang dia kepada Bisnis.
Kendati pasar perkulakan ini terbilang cukup segmented karena hanya melayani kebutuhan bisnis horeka saja, namun dengan strategi manajemen yang tepat dapat menjadi peluang usaha yang besar bila membuka gerai di kawasan wisata.
Pasalnya ini dapat menjadi tantangan untuk meningkatkan standar kualitas produk agar sesuai dengan penetapan standar makanan yang menjadi patokan di horeca.
"Setiap hotel kan pasti ada persyaratan khusus untuk kualitas buah, sayuran, dan dagingnya. Kami harus bisa berkompetisi disitu dengan menyediakan produk khusus untuk segmen tersebut. Lihat saja, pembangunan hotel tidak pernah berhenti bangun, peluang konsumer makin terbuka. Makanya kami bidik Bali, minimal harus jeli baca pasar."
Tutum Rahanta, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), mengatakan pasar perkulakan memang memiliki market yang agak terbatas, karena tujuannya untuk reseller bagi warung tradisional dan pemenuhan kebutuhan horeca.
Kendati demikian, bisnis perkulakan baik dilakukan oleh toko modern maupun tradisional tetap menjadi kebutuhan masyarakat. Makanya toko perkulakan tradisional tetap merebak tersebar di pelosok kota. "Mereka bakal bertumbuh sesuai dengan tingkat kebutuhan masyarakat sekitarnya," kata dia.
Pemain perkulakan modern di Indonesia sampai saat ini masih bisa dihitung dengan jari. Sebut saja, Indogrosir, Lottemart Wholesale, SaveMax dan Groserindo. Dua tahun lalu, sempat santer dikabarkan Metro AG, perkulakan berasal dari Jerman siap membuka gerai perdananya di Indonesia. Tapi akhirnya, impian tersebut tidak sempat direalisasikan.
PUSAT PERKULAKAN: Transmart Carrefour Siap Tambah 2 Gerai Groserindo
Bisnis perkulakan di Indonesia dinilai memiliki prospek cerah kendati memiliki pasar yang segmented, mengingat hanya melayani konsumer yang bergerak di bisnis perhotelan, restoran, dan catering (horeca)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Marsya Nabila
Editor : Linda Teti Silitonga
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Lo Kheng Hong Serok Lagi Saham GJTL Desember 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
6 menit yang lalu
Rempang Kembali Memanas, Bagaimana Nasib PSN Milik Tomy Winata?
15 menit yang lalu
WIKA Lunasi Sebagian Obligasi Seri A Tahap I dengan Call Option
37 menit yang lalu
Hampir 100 Ribu Orang Teken Petisi Desak Prabowo Batalkan PPN 12%
59 menit yang lalu
Usai Pangkas Suku Bunga, The Fed Fokus Kendalikan Inflasi
1 jam yang lalu