Bisnis.com, BANDUNG--Pengusaha taksi di Kota Bandung belum berencana melakukan unjuk rasa terkait penolakan terhadap layanan berbasis online.
Ketua Organda Kota Bandung Neneng Djuraidah mengatakan saat ini pihaknya masih melihat situasi di lapangan. "Kami masih melihat situasi, kalau untuk hari ini belum ada. Rencana ke depan masih dibicarakan dulu," ujarnya, Rabu (23/3/2016).
Kendati demikian, apabila seluruh pengusaha taksi di tingkat nasional menginstruksikan untuk melakukan unjuk rasa maka pihaknya akan mengikutinya.
Karena hal ini sebagai wujud solidaritas pengusaha taksi untuk memperjuangkan keadilan agar tercipta daya saing yang sehat. "Kalau nasional, pasti kita ikut. Tapi sampai sekarang belum ada instruksi," ujarnya yang juga sebagai pemilik usaha taksi CV. Rina Rini.
Dia mengaku sudah menolak keberadaan taksi layanan berbasis online sejak diluncurkan belum lama ini. Bahkan, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sudah mengisyaratkan agar mereka harus mengikuti aturan yang berlaku.
Neneng menyebutkan saat ini jumlah armada taksi di Kota Bandung yang beroperasi mencapai 2.000 unit dengan jumlah pelaku usaha 9 perusahaan.
"Boleh saja layanan online beroperasi, tapi harus taat aturan dong. Karena kami sama-sama usaha di Kota Bandung," katanya.
Seperti diketahui, ribuan sopir taksi di Jakarta melakukan unjuk rasa menolak keberadaan layanan berbasis online, Selasa (22/3/2016).