Bisnis.com, JAKARTA – Penyerapan gabah di Provinsi Lampung per Rabu (27/4) dilaporkan telah mencapai 87.565 ton atau telah mencapai 17,51% dari total serapan gabah yang ditargetkan Kementerian Pertanian untuk provinsi itu yaitu sebesar 500.000 ton hingga akhir Mei mendatang.
“Jika telah mencapai angka serapan itu, maka kita bisa mendorong ekspor beras pada bulan Juni dari Lampung,” kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman melalui keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Rabu malam.
Amran menyampaikan dia mengapresiasi masifnya gerakan serab gabah oleh jajaran di bawahnya, mengingat aktivitas tersebut harus dimaksimalkan selama musim panen puncak yaitu mulai Maret lalu hingga Juni mendatang.
Kementerian Pertanian menargetkan serapan gabah kering panen hingga 4 juta ton per akhir Juni. Untuk itu, Kementan bekerjasama dengan Perum Bulog, TNI, serta Pemerintah Daerah.
Adapun, Tim Upaya Khusus (UPSUS) Lampung mencatat penyerapan memang masih terkendala beberapa hal seperti masih tingginya kadar air pada gabah sementara tempat jemur terbatas, dan masih banyak butiran hampa sehingga tidak sesuai standar Bulog.
Tim serap gabah Kementan yang berkesempatan mengikuti Panen Raya di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung, menyimpulkan kondisi yang terjadi di lapangan kurang optimal dalam melakukan serapan gabah, hal ini dikarenakan hasil panen yang tidak bisa langsung dibeli oleh Bulog.
Serapan Gabah Provinsi Lampung Capai 87.000 Ton
Penyerapan gabah di Provinsi Lampung per Rabu (27/4) dilaporkan telah mencapai 87.565 ton atau telah mencapai 17,51% dari total serapan gabah yang ditargetkan Kementerian Pertanian untuk provinsi itu yaitu sebesar 500.000 ton hingga akhir Mei mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dara Aziliya
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
5 jam yang lalu