Bisnis.com, JAKARTA – Kendati mengalami penyurutan hebat pada bisnis sektor perkebunannya, PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI Persero) berhasil membukukan laba bersih konsolidasi perusahaan sebesar Rp69 miliar pada tahun anggaran 2015.
Angka tersebut sebagian besar ditopang oleh industri gula sebagai unit bisnis utama RNI, unit bisnis sektor farmasi dan alat kesehatan, dan laba sektor perdagangan.
Adapun, disebabkan oleh fluktuasi harga komoditas, laba sektor perkebunan mengalami penurunan drastis.
Secara rinci, laba sebelum pajak industri gula yaitu Rp209,334 miliar atau naik 10,4% dari kontribusi tahun lalu, laba industri farmasi dan alat kesehatan naik signifikan yaitu 51,9% ke lebel Rp83,15 miliar.
Laba sektor perdagangan tercatat Rp22,22 miliar, sedangkan sektor perkebunan labanya minus Rp73,89 miliar.
Direktur Utama RNI Didik Prasetyo dalam keterangan resminya menyampaikan laba bersih konsolidasi Rp69 miliar tersebut pun naik total 120,88%, setelah perseroan sempat mengalami kerugian Rp330,53 miliar di tahun sebelumnya.
“Perseroan telah melakukan beberapa langkah strategis yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan [RKAP] 2015,” terang Didik di Jakarta, Rabu (15/6).
Didik menjelaskan untuk tetap menjaga laba perusahaan, dia menyusun kebijakan strategis dalam hal investasi dan manajemen keuangan.
Perusahaan, katanya, didorong meingkatkan kapasitas produksi, pangsa pasar, peningkatan kualitas produk dan nilai tambah.
Untuk itu, RNI akan memberlakukan proses investasi yang efektif namun selektif, dengan melalui proses studi kelayakan (feasibility study) yang komprehensif.
“Tidak ada lagi investasi dan pengembangan yang dilakukan tanpa kajian mendalam,” tambah Didik.
Industri Gula Topang Laba RNI 2015
Kendati mengalami penyurutan hebat pada bisnis sektor perkebunannya, PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI Persero) berhasil membukukan laba bersih konsolidasi perusahaan sebesar Rp69 miliar pada tahun anggaran 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dara Aziliya
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Lo Kheng Hong Serok Lagi Saham GJTL Desember 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
12 menit yang lalu
Jelang Natal, Mayoritas Harga Pangan Merangkak Naik
32 menit yang lalu
Rempang Kembali Memanas, Bagaimana Nasib PSN Milik Tomy Winata?
41 menit yang lalu