Bisnis.com, SURABAYA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur mengajak para pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk membaca peluang dan memanfaatkan momen Ramadhan yang memiliki psikologi pasar unik dan menarik.
Wakil Sekretaris Umum Hipmi Jatim Mufti A.N. Anam mengatakan momen Ramadan dan Lebaran seharusnya menjadi kesempatan bagi kalangan dunia usaha untuk memacu kinerja bisnisnya melalui promosi dan inovasi produk untuk menjangkau pasar lebih luas.
”Psikologi pasar di Indonesia saat Ramadan dan Lebaran justru konsumsinya berlebihan. Ini psikologi pasar yang menarik. Dengan populasi yang besar atau 207 juta muslim di Indonesia serta konsumsi yang tinggi, pasar ini sungguh menggiurkan," jelasnya dalam siaran pers yang diterima, Jumat (24/6/2016).
Dia mencontohkan produk sarung yang dikembangkannya mengalami peningkatan pemesanan dari tahun ked tahun, khususnya saat momen Ramadan. Produk tersebut dipasarkan dengan tambahan logo atau tulisan sesuai pesanan konsumen.
"Biasanya sarung itu dipesan dalam jumlah banyak untuk dibagikan ke karyawan, dipakai untuk bingkisan Lebaran maupun konstituen partai politik," jelasnya.
Anam menambahkan, intinya bisnis apapun bakal laris pada saat momen Ramadhan dan Lebaran.
Namun, pengusaha perlu melakukan persiapan dan pemasaran sebelum Ramadhan tiba untuk mengarahkan konsumen kepada merek yang akan dipromosikan. "Sebagai pengusaha harus bersiap menghadapi momen seperti ini,” imbuhnya.
Dia menambahkan, memang tidak semua produk akan laris saat momen Ramadhan, misalnya produk kencantikan yang merupakan salah satu bisnis Anam. Namun, agar bisnis kencantikan tetap tumbuh, dia memakai strategi pemasaran melalui komunitaa hijabers, jamaah pengajian serta memberikan diskon.