Bisnis.com, BANDUNG - Jerman dan Jepang merupakan pasar potensial bagi ekspor kain tenun dan batik Nusantara dengan ceruk pasar yang cukup besar, kata Chief Executive Officer (CEO) Maxxindo, Desay Savitri Devi.
"Jerman dapat menjadi pasar potensial tenun dan batik Nusantara. Negara itu meminati tenun Bali, Padang, Palembang, dan Nusa Tenggara Timur (NTT)," kata Desay Savitri di Bandung, Rabu (3/8/2016) pada Gelar Kain Nusantara di Kota Bandung.
Menurut dia sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) serta turunannya, seperti tenun dan batik, punya peluang untuk menembus pasar global. Sejumlah negara di Eropa dan Asia yang berpeluang menjadi target pasar tenun dan batik.
Cukup tingginya minat Eropa terhadap tenun, kata dia salah satunya kemungkinan karena kondisi cuaca yang dingin. Sehingga permintaan Eropa pada tenun terus meningkat.
"Situasi itu menjadi sebuah peluang yang sebaiknya dimanfaatkan secara optimal," katanya.
Lebih lanjut ia menyatakan para perajin tenun masih mendapat kendala untuk menembus pasar global, terutama Eropa, antara lain para perajin ingin memperoleh fasilitas penuh untuk menggelar pameran di Benua Biru.
Ia berharap pemerintah lebih intens memfasilitasi para perajin kain nusantara.
Sama halnya dengan batik, yang mana konsumen negara-negara Eropa meminati batik Indonesia. Ia mencontohkan Belanda dan Belgia dan ada juga negara Asia yang berpotensi menjadi pasar batik, Jepang.
"Dari sejumlah negara itu, kata dia pasar batik terbesar adalah Jepang. Di Jepang batik tergolong produk populer sehingga harga jualnya tinggi," katanya.
Gelar Kain Nusantara dilakukan di Graha Manggala Siliwangi Bandung yang akan berlangsung pada 3-7 Agustus 2016. Ia menargetkan transaksi mencapai Rp20 miliar serta pengunjung 15 ribu hingga 20 ribu orang.
Ini Pasar Potensial Kain Tenun dan Batik Nusantara
Jerman dan Jepang merupakan pasar potensial bagi ekspor kain tenun dan batik Nusantara dengan ceruk pasar yang cukup besar, kata Chief Executive Officer (CEO) Maxxindo, Desay Savitri Devi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
27 menit yang lalu