Bisnis.com, JAKARTA - Tanoto Foundation dan United Nations Development Programme (UNDP) di Jakarta, Kamis (4/8/2016) menandatangani perjanjian kerja sama program memfasilitasi petani swadaya kelapa sawit dalam meningkatkan produktivitas serta meningkatkan kesejahteraan mereka.
Dalam program kerja sama ini, salah satu kegiatan UNDP adalah melaksanakan advokasi dengan pemangku kepentingan terkait di tingkat provinsi dan nasional untuk memudahkan proses sertifikasi.
Sementara itu, kegiatan Tanoto Foundation mencakup pelaksanaan program peningkatan mutu pendidikan, penguatan fungsi koperasi petani, pengadaan fasilitas air bersih dan layanan kesehatan, serta pengembangan pusat unggulan untuk memfasilitasi proses sertifikasi bagi petani swadaya.
Asian Agri yang merupakan mitra korporasi Tanoto Foundation juga akan memberikan pelatihan praktik pertanian yang baik dan pendampingan petani.
"Kerja sama dengan UNDP telah kami lakukan sebelumnya. Pada bulan Februari lalu, kami telah menandatangani perjanjian kerja sama dalam percontohan perumusan tujuan-tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) di tingkat provinsi dan kabupaten di Indonesia. Saat ini kegiatan tengah berlangsung di Riau sebagai daerah percontohan pelaksanaan SDGs di Indonesia. Kami percaya bahwa kerjasama lanjutan dengan UNDP ini akan mendukung petani kelapa sawit untuk meningkatkan pendapatan maupun kualitas hidup mereka secara berkelanjutan," kata Ketua Pengurus Tanoto Foundation Sihol Aritonang.
Dia sektor pertanian berperan penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar yaitu sekitar 13,38 persen pada tahun 2014, atau merupakan urutan ketiga setelah sektor Industri Pengolahan dan sektor Perdagangan.
Sebagai salah satu tulang punggung perekenomian Indonesia, para petani kelapa sawit harus bisa mencapai hidup sejahtera, mandiri, dan mendapatkan penghasilan secara berkesinambungan.
Data dari Badan Pusat Statistik 2013 menyebutkan bahwa dari 10,46 juta hektare perkebunan kelapa sawit di Indonesia, 4,36 juta hektare (41,63%) dikelola oleh petani rakyat.
Sementara dari sisi produktivitas, perkebunan rakyat menyumbang produksi 10,01 juta ton (36,03 persen%) kepada produksi nasional. Produktivitas lahan kelapa sawit yang dikelola oleh rakyat lebih kecil ketimbang perkebunan kelapa sawit yang dikelola perusahaan swasta maupun negara. Produktivitas petani rakyat perlu ditingkatkan dengan meningkatkan kemampuan mereka dalam melaksanakan praktek agrikultur yang baik.
Di sisi lain, konsumen global menuntut adanya produk yang bersertifikasi untuk menjamin kualitas dan keberlanjutan produk kelapa sawit. Petani rakyat memerlukan dukungan untuk melakukan fasilitasi dan penyederhanaan proses, agar sertifikasi dapat diperoleh secara cepat dan efisien.
Tanoto Foundation-UNDP Fasilitasi Pelatihan Petani Swadaya Sawit
Tanoto Foundation dan United Nations Development Programme (UNDP) di Jakarta, Kamis menandatangani perjanjian kerja sama program memfasilitasi petani swadaya kelapa sawit dalam meningkatkan produktivitas serta meningkatkan kesejahteraan mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
11 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Kemendag Pastikan Minyakita Tidak Kena PPN 12%, tapi 11%
2 jam yang lalu