Bisnis.com, SUNGAILIAT - Bupati Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Tarmizi Saat mengatakan anggaran Kabupaten Bangka yang bersumber dari APBN berkurang sekitar Rp100 miliar akibat dari tidak tercapainya target pajak yang telah ditentukan pemerintah pusat.
"Pengurangan ini dampak tidak tercapainya target penerimaan pajak dari pemerintah pusat yakni Rp267 triliun," kata bupati di Sungailiat, Senin (22/8/2016).
Ia mengatakan, anggaran Pemkab Bangka berkurang sekitar 10 persen, yang pertama dari DAK sekitar Rp10 miliar, kedua dana DBH Rp126 miliar dipotong Rp71 miliar.
"Sedangkan ketiga dari dana sertifikasi dan tambahan penghasilan guru yang dipotong kurang lebih Rp40 miliar, jadi ada sekitar Rp100 miliar dana kita yang dipangkas," katanya.
Ia mengatakan, pemangkasan anggaran ini bukan hanya terjadi di Kabupaten Bangka, namun seluruh pemerintah daerah, kementerian dan lembaga negara.
Pihaknya akan berupaya keras agar pemangkasan ini tidak berpengaruh besar pada kinerja pemerintah daerah, semuanya harus benar-benar dilaksanakan dengan optimal seperti memangkas sejumlah pos belanja yang tidak mendesak.
Terkait pemangkasan anggaran ini, ia dan tim anggaran sudah merumuskan, intinya kenaikan gaji bagi pegawai kontrak tetap kita laksanakan, kemudian pihaknya juga akan memotong biaya perjalanan dinas.
Bupati mengatakan, hasil dari tim anggaran ini dalam waktu dekat akan kita sampaikan ke DPRD Kabupaten Bangka untuk pembahasan lebih lanjut.
" Mudah-mudahan dalam beberapa hari ini akan dirumuskan hal tersebut dan kita sampaikan ke DPRD Kabupaten Bangka tentang situasi sebenarnya," katanya.
APBN: Target Pajak Tidak Tercapai, Anggaran Babel Dikurangi Rp100 Miliar
Bupati Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Tarmizi Saat mengatakan anggaran Kabupaten Bangka yang bersumber dari APBN berkurang sekitar Rp100 miliar akibat dari tidak tercapainya target pajak yang telah ditentukan pemerintah pusat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
54 menit yang lalu