Bisnis.com, JAKARTA - Konsultan properti internasional Cushman & Wakefield menyatakan perluasan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta juga bakal mengembangkan prospek properti perhotelan yang ada di wilayah DKI Jakarta.
"Perluasan Bandara Soekarno-Hatta akan menambah kapasitas kota di dalam melayani pengunjung yang bertambah banyak dan yang akhirnya akan menambah permintaan tamu baik turis maupun korporasi," kata Head of Research Cushman & Wakefield Indonesia Arief Rahardjo dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu (22/10/2016).
Sebagaimana diketahui, Terminal 3 baru Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, mulai melayani penerbangan domestik pada 9 Agustus 2016.
Perluasan Terminal 3 tersebut diperkirakan akan menampung 25 juta penumpang per tahun, tambahan dari kapasitas saat ini bandara sekitar 52 Juta per tahun.
Arief juga mengungkapkan dari sektor perhotelan, permintaan yang bertambah untuk aktivitas MICE berukuran kecil dan sedang akan memicu bertambahnya hotel bintang 3 dan 4.
Sedangkan tingkat hunian sampai akhir 2016 untuk masing-masing segmen hotel, lanjutnya, diperkirakan mencapai 58,8 persen bintang-3, 60,2% bintang-4 dan 54,4% bintang 5.
Sebelumnya, PT Angkasa Pura (AP) II dan PT Telkom bersinergi dalam mempercepat koneksi wifi di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta hingga mencapai sekitar 50 Mbps (mega byte per second/megabit per detik) guna tingkatkan layanan bagi pengguna jasa.
"Kami bersinergi dengan Telkom dalam menghadirkan koneksi wifi berkecepatan tinggi ini," kata Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Sabtu.
Menurut Awaluddin, dengan koneksi wifi yang berkecepatan tinggi itu maka akan cukup banyak hal yang dapat dilakukan oleh penumpang pesawat yang sedang menunggu.
Dengan demikian, maka waktu menunggu keberangkatan dari penumpang juga akan menjadi lebih menyenangkan, katanya.
Melalui penambahan kecepatan koneksi wifi tersebut maka Terminal 3 termasuk salah satu terminal penumpang pesawat dengan koneksi wifi tercepat di dunia. Sebagai gambaran, Don Mueang International Airport yang dinilai sebagai bandara dengan koneksi Wifi tercepat di dunia memiliki rata-rata kecepatan "download" (unduh) 44,22 Mbps dan "upload" (unggah) 42,28 Mbps.
Penilaian terhadap koneksi wifi di Don Mueang tersebut merupakan hasil dari survey yang dirilis pada Desember 2015 oleh Rotten WiFi, perusahaan penyedia perangkat bagi wisatawan untuk mengevaluasi kecepatan dan kestabilan koneksi Wifi di tempat publik seperti bandara, hotel, dan restoran.
"Adapun dengan kecepatan koneksi Wifi mencapai 50 Mbps, penumpang pesawat di Terminal 3 dapat merasakan pengalaman terbaik seperti sangat cepat dalam melakukan 'browsing' (ramban), selalu terhubung dengan media sosial, dapat menerima dan mengirim email dengan melampirkan file berukuran besar seperti foto dan video melalui email," ucapnya.
Sementara pebisnis dapat memanfaatkan akses Wifi gratis ini untuk melakukan "online meeting" atau "conference call" melalui "Voice over Internet Protocol" (VoIP) secara lancar agar tetap terhubung dengan mitra bisnis ketika tengah bepergian.
Awaluddin mengungkapkan saat ini kecepatan koneksi wifi di seluruh bandara AP II rata-rata 20 Mbps yang ke depannya juga akan ditambah menjadi 50 Mbps, di mana yang dalam waktu dekat adalah Bandara Internasional Kualanamu.
Perluasan Terminal 3 bandara Soeta Dorong Prospek Perhotelan
Konsultan properti internasional Cushman & Wakefield menyatakan perluasan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta juga bakal mengembangkan prospek properti perhotelan yang ada di wilayah DKI Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
20 menit yang lalu
Lengkap! Daftar Ruas Tol yang Dapat Diskon Tarif 10% Selama Nataru
5 jam yang lalu
Kemendag Pastikan Minyakita Tidak Kena PPN 12%, tapi 11%
5 jam yang lalu