Bisnis.com, MAKASSAR - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan kebijakan yang keliru jauh lebih berbahaya dari koruptor, karena itu menginginkan regulasi yang menghambat pertanian untuk dicabut demi meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya para petani.
Andi Amran Sulaiman menyatakan itu saat membawakan kuliah umum bertema "Arah Kebijakan Sektor Pertanian Dalam Percepatan Pembangunan Bangsa" di Ruang Teater Pinisi Universitas Negeri Makassar, Sulawesi Selatan, akhir pekan lalu.
"Seluruh regulasi yang menghambat pertanian harus dicabut. Kebijakan yang keliru jauh lebih berbahaya daripada koruptor," katanya.
Dalam kuliah, Amran memaparkan bagaimana menuju kedaulatan pangan Indonesia dan kesejahteraan petani mulai dari pembenahan infrastruktur hingga tata niaga.
Persoalan pembenahan infrastruktur hingga tata niaga memang menjadi hal yang begitu penting untuk disiapkan demi meningkatkan produksi hasil pertanian. Termasuk tentunya kebutuhan para petani seperti traktor tangan serta pupuk.
Sebelum menutup kuliahnya, Amran memberikan semangat kepada mahasiswa yang hadir untuk selalu melakukan inovasi, kreatif dan melanjutkan perjuangan ia sekarang, sebab masa depan bangsa ada di pundak mereka.
Sementara itu, Rektor UNM mengapresiasi kedatangan Menteri Pertanian ke UNM guna memberikan kuliah umum kepada mahasiswa UNM.
"Ini sangat membanggakan bisa menghadirkan bapak menteri karena menurut saya pak menteri sukses dalam memimpin sektor pertanian," ujarnya.
Ia berharap dengan hadirnya Menteri Pertanian yang merupakan putra daerah Sulawesi ini tidak hanya dapat menambah semangat mahasiswa tetapi juga bisa menumbuhkan jiwa perjuangan sang menteri hingga bisa berada di posisi sekarang.
Hadir pada kesempatan tersebut, Kapolda Sulsel, Kepala Balitbang Dr Muhammad Syakir, Para Pembantu Rektor UNM, Direktur PPs UNM, Kepala Biro, Para Dekan UNM.
Kuliah umum yang dimulai pada pukul 09.00 Wita dan diikuti ratusan mahasiswa S1 dan Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar, khususnya Program Studi Teknologi Pertanian ini dirangkaikan dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Balitbang Kementerian Pertanian dengan UNM.
MENTAN: Kebijakan yang Keliru Lebih Berbahaya daripada Koruptor
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan kebijakan yang keliru jauh lebih berbahaya daripada koruptor, karena itu menginginkan regulasi yang menghambat pertanian untuk dicabut demi meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya para petani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Martin Sihombing
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
13 jam yang lalu