Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SENIN 5 DESEMBER, Investor Cermati Pengunduran Diri PM Italia

Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan dalam perdagangan hari ini, Senin (5/12/2016), investor menyoroti sejumlah berita dari dalam dan luar negeri.
Perdana Menteri Italia Matteo Renzi/Reuters-Giorgio Perottino
Perdana Menteri Italia Matteo Renzi/Reuters-Giorgio Perottino

Bisnis.com, JAKARTA—Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan dalam perdagangan hari ini, Senin (5/12/2016), investor menyoroti sejumlah berita dari dalam dan luar negeri.
 
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (5/12/2016) mengatakan berita yang disorot investor adalah:

Berita Global

-- Pertambahan tingkat tenaga kerja non-pertanian AS naik ke 178 ribu dari 142 ribu di November 2016. (Bloomberg)

--Tingkat pengangguran AS per November 2016 turun ke 4,6% dari 4,9%. (Bloomberg)

-- PM Italia Matteo Renzi mengumumkan pengunduran dirinya setelah mengakui referendum dimenangkan oleh NO walaupun perhitungan saat ini masih berlangsung. (Bloomberg)

--Kritik pemertintah Tiongkok terhadap Trump setelah ia menghubungi Taiwan dibalas oleh komentar mengenai manipulasi yuan serta pergerakan militer Tiongkok di Laut China Selatan. (Bloomberg)

--Wakil Presiden Filipina Leni Robredo pada Minggu (4/12) mengumumkan akan mengundurkan diri dari kabinet Presiden Rodrigo Duterte. (Investor Daily)

Berita Domestik

--BI memperkirakan, dana repatriasi tax amnestyyang akan masuk pada akhir tahun 2016 berjumlah sekira Rp 100 triliun. (Kompas)

--Pencabutan subsidi listrik 900 VA hanya dilakukan kepada pelanggan atau rumah tangga mampu di luar pelaku UKM. (Kompas)

--BI akan menerbitkan ketentuan untuk penurunan batas maksimum suku bunga kartu kreditmenjadi 2,25% per bulan dari 2,95% per bulan, pada Desember 2016 ini. (Antara)

--Kementerian ESDM menargetkan rasio elektrifikasi di Indonesia mencapai 97% di 2019. (Detik)

--Pemerintah akan membahas penurunan tarif PPh final UMKM dari 1% menjadi 0,5% bersamaan dengan revisi UU PPh. Sayangnya revisi UU PPh belum masuk Prolegnas 2017 di DPR. (Kontan)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper