Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiap Desa Diharapkan Kembangkan Satu Produk Andalan

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mendorong agar setiap desa menghasilkan satu produk dengan skala produksi besar. Hal tersebut bertujuan agar pengelolaan pasca panen lebih mudah.
Pengrajin bingkai foto/Ilustrasi-Antara
Pengrajin bingkai foto/Ilustrasi-Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mendorong agar setiap desa menghasilkan satu produk dengan skala produksi besar. Hal tersebut bertujuan agar pengelolaan pasca panen lebih mudah.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Sandjojo mengatakan salah satu kendala sarana pasca panen tidak masuk ke desa ialah skala produksi.

“Jangan besok tanam cabai, besok lagi tanam padi, besok lagi tanam jagung. Kalau sedikit-sedikit, skala produksinya kecil. Hasilnya pun kecil, merugikan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (15/1/2017).

 Eko menjelaskan dengan tidak masuknya sarana pascapanen makan akan berimbas pada tidak berkembangnya produk unggulan desa.

Pada kunjungannya ke Gorontalo, Eko mengatakan  pemerintah akan memberi insentif bagi desa yang fokus dan sudah menetapkan produk unggulan desanya.

“Saya sudah bicara dengan Menteri Pertanian untuk mengalokasikan bibit, pupuk, dan sarana pertanian lainnya sebanyak 50 ribu hektar untuk Provinsi Gorontalo. Ini akan diberikan bagi desa-desa yang belum memiliki skala produksi yang besar,” lanjutnya.

Menteri Eko meyakini, jika desa telah memiliki skala produksi yang besar, maka sarana pascapanen akan mudah masuk ke desa. Pihak swasta bahkan akan datang dengan sendirinya untuk berinvestasi. Hal itu akan menjadi pintu untuk atasi ketertinggalan desa.

“Dukung produk unggulan desa itu juga dengan membangun embung dan kelola melalui BUMDesa. Saya yakin dengan faktor-faktor tersebut, percepatan pengentasan kemiskinan di desa akan lebih cepat,” paparnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper