Bisnis.com, JAKARTA - Data tenaga kerja AS positif, menyusul tingkat pengangguran turun ke tingkat terendah dalam 16 tahun terakhir.
Total penggajian (payroll) pekerja non pertanian meningkat sebesar 209.000 pada Juli, mengalahkan ekspektasi pasar sebesar 180.000, menurut data yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (4/8).
Departemen Tenaga Kerja AS merevisi turun pekerjaan pada Mei menjadi 145.000, sementara kenaikan penggajian pada Juni direvisi menjadi 231.000. Dengan revisi tersebut, kenaikan pekerjaan pada Mei dan Juni adalah 2.000 lebih banyak dari yang dilaporkan sebelumnya.
Dari Mei sampai Juli, kenaikan pekerjaan bulanan rata-rata mencapai 195.000, yang dianggap sebagai langkah sehat oleh banyak ekonom.
Tingkat partisipasi angkatan kerja, yang menunjukkan pangsa usia pekerja dalam angkatan kerja, naik tipis menjadi 62,9 persen dari angka Juni sebesar 62,8 persen. Tingkat pengangguran turun tipis menjadi 4,3 persen dari 4,4 persen pada Juni.
Pada Juli, rata-rata pendapatan per jam naik 9,0 sen atau 0,3 persen menjadi 26,36 dolar AS, lebih cepat dari 0,2 persen pada Juni. Sepanjang tahun, rata-rata penghasilan per jam telah meningkat sebesar 2,5 persen, pertumbuhan yang sama seperti pada Juni.
Data pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan diharapkan dapat memperjelas jalan bagi Federal Reserve AS untuk memulai rencananya mengurangi neraca besar bank sentral 4,5 triliun dolar AS.
Pada pertemuan Juli, The Fed memberi isyarat bahwa ia akan mulai mengurangi neracanya paling cepat pada September.
Sebagian besar ekonom memperkirakan The Fed akan mulai memperkecil neracanya pada September, dengan kenaikan suku bunga lebih lanjut pada Desember, menurut survei terbaru yang dilakukan oleh Wall Street Journal.
Bank sentral AS akan mengadakan pertemuan kebijakan berikutnya pada 19-20 September.
Tingkat Pengangguran di AS Sentuh Level Terendah dalam 16 Tahun
Perekonomian Amerika Serikat mempertahankan pertumbuhan pekerjaan yang kuat pada Juli dan tingkat pengangguran turun ke tingkat terendah dalam 16 tahun terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
56 menit yang lalu
Lo Kheng Hong Serok Lagi Saham GJTL Desember 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
20 menit yang lalu
Hampir 100 Ribu Orang Teken Petisi Desak Prabowo Batalkan PPN 12%
42 menit yang lalu
Usai Pangkas Suku Bunga, The Fed Fokus Kendalikan Inflasi
1 jam yang lalu
Efek Keputusan Kebijakan The Fed ke Rupiah dan Yuan Cs
1 jam yang lalu