Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono Kamis malam (17/8) menghadiri peresmian pengoperasian Jembatan Simpang Susun Semanggi yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.
Peresmian dilakukan di taman Jembatan Semanggi dengan penekanan tombol sirene dan penandatanganan prasasti peresmian. Turut hadir dalam peresmian tersebut Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur Jakarta Djarot Syaiful Hidayat.
Usai peresmian Jokowi menyebut bahwa Simpang Susun Semanggi tidak hanya menjadi jantung Jakarta melainkan juga Indonesia.
"Keramaian yang paling padat adalah di Semanggi. Oleh sebab itu saya sangat menghargai kecepatan pembangunan simpang susun semanggi," katanya seperti dikutip dalam siaran person PUPR yang diterima Bisnis.com, Sabtu (19/8/2017).
Jokowi juga menyebut bahwa dia sudah mencoba jembatan tersebut bolak-balik. "Sudah lebih dari sepuluh kali," katanya.
Seperti diketahui, Jembatan Semanggi mempunyai nilai sejarah yang tinggi bagi bangsa Indonesia. Digagas oleh Presiden RI Soekarno, Jembatan Semanggi dirancang oleh Ir. Sutami yang menjadi Menteri Pekerjaan Umum kala itu, mempunyai nilai filosofis sebagai simbol persatuan. Presiden SoRparno menyamakan dengan fungsi “Suh” (pengikat sapu lidi-bahasa Jawa) yang menyatukan batang-batang lidi menjadi sapu yang kokoh dan kuat.
Jembatan Semanggi merupakan bagian dari infrastruktur yang dibangun Pemerintah untuk mendukung perhelatan Asian Games tahun 1962.
Kini jembatan tersebut mengalami penambahan berupa pembangunan Simpang Susun Semanggi yang juga merupakan bagian dari infrastruktur pesta olah raga Asia Tenggara yakni Asian Games ke-18 yang akan diselenggarakan di Indonesia pada tahun 2018.
Infrastruktur lain yang juga tengah dibangun adalah rekonstruksi 14 venue olahraga termasuk Stadion Utama Gelora Bung Karno oleh Kementerian PUPR.
Proyek Pengembangan Simpang Susun Semanggi diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan kontraktor PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. Memiliki panjang 1,8 Km dan dibangun dengan nilai kontrak Rp345 miliar yang berasal dari kompensasi pengembang PT Mitra Panca Persada, anak perusahaan asal Jepang, Mori Building Company.
Simpang Susun Semanggi terbagi menjadi dua Ramp. Ramp 1, bagi kendaraan dari arah Grogol yang mengarah ke Blok M tidak perlu berbelok melewati kolong Semanggi tapi bisa langsung naik Simpang Susun yang mengarah ke Blok M.
Ramp 2, bagi kendaraan dari arah Cawang menuju Thamrin, tidak perlu berbelok melewati kolong, karena bisa langsung naik ke Ramp 2 Simpang Susun yang mengarah ke Thamrin.
Nantinya tidak lagi terjadi pertemuan antara pengendara jalan dari Jalan Gatot Subroto dan dari Jalan Sudirman di kolong jembatan yang seringkali membuat lalu lintas tersendat. Panjang Ramp 1 adalah 796 meter dan Ramp 2 sepanjang 826 meter.
“Semoga keduanya dapat mengurai kemacetan di jantung Kota Jakarta,” tutur Menteri Basuki.
Sebelumnya pada 28 Juli 2017 Menteri Basuki menyerahkan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) untuk pengoperasian Jembatan Semanggi dan Jalan Layang Khusus Busway Kapten Tendean - Blok M - Ciledug kepada Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. SLF untuk Jembatan SS Semanggi dikeluarkan oleh Menteri PUPR berdasarkan rekomendasi dari KKJTJ.
Rekomendasi dikeluarkan setelah dilakukan uji beban statik dan dinamik yang menunjukan struktur dalam stabilitas yang baik serta memenuhi defleksi yang diizinkan.
Uji beban statik dilakukan dengan menempatkan 16 truk dengan berat masing-masing 30 ton pada bentang yang telah ditentukan dan diamati perilaku strukturnya.
Sementara uji beban dinamis dilakukan dengan menjatuhkan beban lebih kurang 50 ton dari ketinggian 30 cm lalu diamati prilaku strukturnya.