Bisnis.com, JAKARTA—AkzoNobel Powder Coatings memperkuat penjualan dengan menambah produk seri Interpon D.
Alan Alex, Business Director South Asia AkzoNobel Powder Coatings, menyampaikan jika seri Interpon D menjadi salah satu strategi agar pertumbuhan penjualan powder coating (bubuk pelapis) pada semester kedua tahun ini tercapai sesuai dengan target sebesar 10%.
AkzoNobel adalah perusahaan cat dan pelapis dan produsen powder coatings, bahan pelapis yang dipakai di proyek arsitektur.
“Perekonomian Indonesia semakin stabil, ini yang menjadi indikator terhadap berbagai proyek pembangunan gedung yang terus berjalan pada akhir tahun ini,” kata Alan, Rabu (23/8/2017).
Produk Interpon D yang dikeluarkan oleh AkzoNobel Powder Coatings dikhususkan sebagai bahan pelapis dari permukaan alumunium yang kemudian dipergunakan sebagai kebutuhan penunjang dari pembangunan gedung bertingkat. Melalui inovasi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut kini bubuk pelapis sudah dapat dinikmati dengan berbagai warna, sehingga penampilan gedung lebih menarik.
Produk Interpon D dikeluarkan dalam tiga rangkaian, seperti Interpon D1000, Interpon D2000, dan Interpon D3020. Pembeda dari ketiga varian tersebut dari segi durability, kualitas, dan penggunannya.
Jean-Paul Moonen, Global Segment Manager for Architectural Coatings AzkoNobel Powder Coatings, mengklaim pembangunan gedung di Eropa saat ini hampir tidak menggunakan cat liquid untuk kebutuhan eksterior. Kontraktor Eropa mengetahui jika cat liquid tidak memiliki daya tahan yang lebih lama jika dibandingkan dengan bubuk pelapis.
“Bisa jadi pada masa depan powder coatings dapat menggantikan fungsi dari cat liquid baik di gedung maupun sebagai cat dekoratif,” kata Moonen.
Menurutnya, bubuk pelapis di masa yang akan datang diperhitungkan menjadi sebagai salah satu alternatif pengecatan baik dari pengguna industri dan perumahan. Kendati demikian, harga dan peralatan yang dimiliki oleh kontraktor perumahan harus benar-benar mumpuni agar bisa memaksimalkan manfaat bubuk pelapis.
Produk bubuk pelapis yang dipasarkan di Indonesia masih berasal dari produksi pabrikan AkzoNobel yang berada di sekitar Asia.
“AkzoNobel Global selalu membangun pabrik baru setiap tahun. Harapannya, akan ada pembangunan pabrik di Indonesia untuk produksi bubuk pelapis, tetapi kami menunggu respons pasar dahulu,” ujar Alan.
Sebelumnya, AkzoNobel telah memiliki tiga pabrik di Indonesia untuk berbagai segmen seperti divisi dekoratif, kendaraan, dan perkapalan.