Bisnis.com, JAKARTA - Citilink Indonesia membidik jumlah jemaah umrah yang diangkut maskapai berbiaya murah itu mencapai 50.000 orang pada 2017, naik tujuh kali lipat dari realisasi jumlah jemaah umrah yang diangkut tahun lalu 3.815 orang.
VP Corporate Communication Citilink Indonesia Benny S. Butarbutar mengatakan minat masyarakat untuk beribadah umrah terus meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, Citilink ingin ikut berkontribusi dengan menyediakan kursi pesawat .
“Kami perkirakan sampai akhir tahun ini, jumlah penumpang umrah yang diangkut Citilink menembus 50.000 orang. Ini juga bergantung dari kinerja para mitra agen perjalanan umrah kami,” katanya di Jakarta pada Kamis (24/8/2017).
Benny optimistis target yang dibidik anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) tersebut dapat terealisasi. Apalagi, jumlah penumpang yang diangkut Citilink paruh pertama tahun ini sudah 19.472 jemaah umrah.
Dalam melayani penerbangan umrah, Citilink mengoperasikan pesawat Airbus A320Neo dengan tingkat kenyamanan yang lebih baik. Pesawat itu juga hemat bahan bakar hingga 15% dan biaya operasi 8%.
Selain itu, lanjutnya, pesawat tersebut juga memiliki jarak tempuh yang lebih panjang dengan daya angkut yang lebih besar. Pesawat juga dapat menghemat waktu penerbangan Jakarta-Jeddah menjadi 12 jam perjalanan, dari sebelumnya 13 jam.
“Citilink juga akan mendatangkan lagi pesawat baru ke-50 pada Oktober 2017 untuk membantu ekspansi penerbangan umrah Citilink. Kami harap ekspansi penerbangan umrah kami menjadi lebih baik lagi ke depannya,” tutur Benny.
Sekadar catatan, Citilink berencana mendatangkan 35 unit A320neo dalam kurun waktu 10 tahun ke depan guna mendukung rencana ekspansi maskapai, baik pada rute penerbangan domestik maupun internasional.
Pesawat A320neo perdana datang pada 24 Februari 2017. Kedatangan pesawat perdana itu menjadikan jumlah armada Citilink mencapai 45 unit. Pada tahun ini Citilink menargetkan kedatangan enam unit A320Neo.
“Kami akan terus mendatangkan pesawat baru. Untuk memburu pasar domestik saja, minimal harus bisa mencapai 50 pesawat agar pasar nasional bisa dipegang. Selain itu, saat merotasi pesawat juga bisa lebih tenang,” ujar Benny.
Selain mengoperasikan pesawat A320neo, layanan penerbangan umrah Citilink juga akan ditingkatkan di antaranya dengan mengurangi jumlah transit, dari sebelumnya transit dua kali menjadi hanya transit satu kali.
Sebelumnya, penerbangan umrah Citilink rute Jakarta-Jeddah biasanya ditempuh dengan dua kali transit, yakni di Medan dan India. Namun, kini menjadi satu kali transit, yakni di Ahmedabad, India, untuk keperluan bahan bakar.
“Kami juga berencana memberi layanan ekstra lainnya yakni menyediakan makanan dan minuman tiga kali selama penerbangan dari dan menuju ke Jeddah,” kata Benny.