Bisnis.com, JAKARTA - - Pemerintah menargetkan mampu memulai pembangunan hunian berkonsep Transit Oriented Development (TOD) di sembilan titik lahan milik stasiun PT Kereta Api Indonesia.
Menteri BUMN Rini Soemarno menekankan bahwa hunian MBR dengan sinergi BUMN memang perlu dipercepat lantaran akan membantu mengurangi defisit hunian yang mencapai 11,6 juta.
"Adalah nanti sampai akhir tahun sembilan lagi. Di mana saja, Kita lihat nanti ya, "katanya Senin (2/10).
Rini mencontohkan pada hunian subsidi di Stasiun Pondok Cina ditawarkan dengan ukuran 32 m2 dan dua kamar dengan luas 45 m2.
Pihaknya mengharuskan harga yang dijual kepada MBR sekitar Depok senilai Rp7 juta per meter persegi. Sedangkan untuk harga hunian (apartemen) non subsidi akan dipasarkan dengan harga sekitar Rp 16 jutaan per m2.
Lewat patokan harga itu memang mudah bagi swasta untuk ikut berpartisipasi.
Baca Juga
Akan tetapi jika nantinya swasta tertarik dengan standar yang ditentukan, maka akan sah-sah saja untuk berkolaborasi dengan BUMN.
Direktur Utama Perum Perumnas Bambang Triwibowo mengatakan atas petunjuk Rini, pihaknya siap untuk melaksanakan, bahwa MBR disini harus 30%.
"Kemudian juga atas petunjuk ibu menteri, harga harus diturunkan 1 m2 harus Rp7 juta. Kami siap juga siap untuk melaksanakan, "katanya
TOD kata Bambang merupakan hunian yang terintegrasi di atas stasiun. Sehingga akan banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari TOD ini.
"Ibaratnya kita buka pintu rumah langsung stasiun. Transportasinya sampai Jakarta hanya Rp4.500. Bayangkan kalau macet gimana. Mobil pribadi akan berkurang, otomatis kemacetan diharapkan akan menurun,"timpalnya.