Bisnis.com, JAKARTA--Proyek pembangunan pipa gas Kalimantan-Jawa II terancam batal bila Bakrie&Brothers tak bisa memberikan daftar calon pengguna gas.
Adapun, dalam rencana awalnya, Kalija II akan memiliki panjang 1.155 kilometer (km) menghubungkan Bontang, Kalimantan Timur-Mangkang, Semarang, Jawa Tengah dan merupakan kelanjutan dari jaringan pipa Kalija I.
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fanshurullah Asa mengatakan proyek bisa dilanjutkan bila Bakrie&Brothers mampu menunjukkan calon konsumen yang akan menyerap gas dari jaringan pipa tersebut. Bila Bakrie&Brothers tak bisa menunjukkan calon konsumen gasnya, maka proyek tak akan dilanjutkan.
"Dilanjutkan kalau BB (Bakrie&Brothers) nya bisa menunjukkan ke BPH off taker-nya, calon pengguna gasnya," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (5/10/2017).
Terpisah, Direktur Utama Bakrie&Brothers Bobby Gafur Umar mengatakan pihaknya belum bisa menjawab apakah pembangunan akan berlanjut. Pasalnya, BPH Migas memiliki gambaran tentang asumsi permintaan dan suplai yang menjadi dasar menentukan nasib proyek ini.
Adapun, rencana awalnya, Kalija II akan memiliki panjang 1.155 kilometer (km) dan merupakan kelanjutan dari jaringan pipa Kalija I.
"Belum tahu. Itu kita enggak bisa ngomong sekarang," ujarnya di Kantor BPH Migas, Jakarta, Kamis (5/10/2017).
Dari sisi pasokan, Sekretaris SKK Migas Arief Handoko mengatakan BPH Migas masih mengkaji pilihan sumber pasokan gas. Namun, mengacu pada data terakhir, pasokan gas di Kalimantan Timur tidak mampu memenuhi pasokan gas untuk pipa tersebut.
"Pasokan gas dari area Kaltim, based on data-data penemuan dan pengembangan lapangan saat ini tidak mampu memenuhi pasokan gas selama 20 tahun," katanya.