Bisnis.com, SEMARANG - Perencanaan pembangunan jalan tol yang menghubungkan Bawen dan Yogyakarta berjalan lambat.
Pasalnya, hingga target mulai pembangunan yang ditentukan, prosesi masih saja berkutat pada penentuan trase atau jalur yang akan dilewati.
"Trase-trase penentuan jalannya itu masih ditentukan dan dalam pengerjaan oleh konsultan. Tahun ini selesai, lalu dilelangkan," ujar Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBJPN) VII Semarang Achmad Herry Marzuki, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/12/2017). Proses perencanaan ini, lanjut Achmad, akan dikebut guna mencapai target pembangunan yang dimulai tahun 2019.
Bersamaan dengan adanya penyelesaian proses itu, Ia mengatakan bahwa pihaknya bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga akan secara paralel menyelesaikan kajian detail enginering design (DED).
"Kalau sudah selesai, baru ada penetapan lokasi. Penetapan lokasi nanti oleh pak gubernur, setelah itu baru sosialisasi dan pembebasan lahan," lanjutnya.
Sementara itu, Sekretais Daerah Pemprov Jateng, Sri Puryono mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan DIY sedang bersama-sama menyusun trase terbaik untuk Jalan Tol Bawen-Yogyakarta. Namun, kedua provinsi masih belum sepakat terutama jalur di sekitar Borobodur dikarenakan sejumlah kendala.
Baca Juga
"Kendalanya sebagian besar lokasi itu perbukitan dan pemukiman. Jadi jangan sampai jalan tol itu ada kesan masyarakat yang dirugikan," imbuhnya. Ia pun menekankan perlunya sosialisasi bahwa tol akan memberikan akses dan pertumbuhan ekonomi daerah yang luar biasa.
Jalan Tol Bawen-Yogyakarta direncanakan sepanjang 70 kilometer dan dibagi menjadi dua ruas, yaitu Bawen-Magelang dan Magelang-Yogyakarta. Jalan bebas hambatan ini nantinya tersambung dengan jalur yang sudah ada, yaitu Semarang-Bawen dan rencana Solo-Yogyakarta.