Bisnis.com, JAKARTA --Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai sejumlah industri di dalam negeri sedang mempersiapkan ekspansi bisnis pada tahun ini
Airlangga menjelaskan usaha ekpansi tersebut masih menunggu kepastian mengenai pasokan bahan baku untuk menunjang peningkatan produksinya.
“Mereka, di antaranya adalah Coca-Cola, Mattel, Cabot Corporation, dan Cargill. Tetapi syaratnya bahan bakunya tidak diregulasi, atau tidak kena larangan dan pembatasan (lartas),” kata Airlangga dalam keterangan resmi, Sabtu (3/2/2018).
Menurutnya, kemudahan impor bahan baku harus diberikan berikan kepada komoditas yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri. “Ketersediaan bahan baku dapat menjaga kontinuitas produksi industri guna memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor,” ujarnya.
Lebih lanjut, dengan industri terjamin produktivitasnya, efek berantai yang dibawa akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Misalnya, peningkatan terhadap nilai tambah, tenaga kerja, dan ekspor. “Industri juga menjadi kontributor terbesar melalui pajak dan cukai,” ujar Airlangga.
Menurut Badan Pusat Statistik, pertumbuhan produksi industri untuk skala manufaktur besar dan sedang mengalami kenaikan sebesar 4,74% pada 2017 dibanding dengan 2016. Lonjakan ini terutama disebabkan meningkatnya produksi industri makanan sebesar 9,93%.
Adapun, pertumbuhan produksi industri manufaktur skala mikro dan kecil pada 2017, juga ikut menanjak sebesar 4,74% dibandingkan dengan 2016. Kenaikan ini terutama disebabkan meningkatnya produksi komputer, barang elektronik dan optik sebesar 35,25%.