Bisnis.com,JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan 10.101 sambungan rumah jaringan gas rumah tangga di Kota Mojokerto dan Kabupaten Mojokerto pada Jumat (9/2/2018).
"Jargas di Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto dibangun karena berdekatan dengan dua sumur gas yang signifikan yang dioperasikan CNOOC Madura Limited dan Kangean Energy Indonesia. Total pembiayaannya untuk jargas di Mojokerto mencapai sekitar Rp86 miliar," ujar Jonan dalam peresmian yang dipusatkan di Kantor Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Jumat (9/2/2018).
Jonan mengungkapkan pembangunan jargas (jaringan gas) ini adalah program yang dilaksanakan sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk pemerataan, memprioritaskan sumber daya yang ada untuk kemakmuran rakyat sesuai semangat ketahanan energi.
Dengan jargas akan mengurangi ketergantungan terhadap Liquefied Petroleum Gas (LPG) yang sebagian masih impor. "Setahun kebutuhan kita 6,5 juta ton, 4,5 juta di antaranya masih impor. Meski produksi gas bumi kita 1,2 juta setara barel oil per hari, jenis yang dihasilkan bukan C3 dan C4 yang bisa dibuat LPG," kata Jonan.
Pembangunan 5.000 sambungan rumah (SR) jargas di Kota Mojokerto, meliputi Kecamatan Kauman (502 SR), Mentikan (607), Prajurit Kulon (1.265), Surodinawan (1.522) dan Miji (1.104). Pasokan gas berasal dari Husky CNOOC Madura Limited dengan alokasi sebesar 0,25 MMSCFD.
Adapun untuk Kabupaten Mojokerto, sebanyak 5.101 SR dibangun di Desa Ngoro (1.589), Desa Sedati (1.091), Desa Kembangsari (904), Jasem (1.517). Pasokan gas berasal dari Kangean Energi Indonesia dengan alokasi sebesar 0,25 MMSCFD. Jargas Kabupaten Mojokerto telah mengaliri gas sejak 24 Januari 2018.
Adapun pembangunan infrastruktur jargas di Kota Mojokerto ditugaskan kepada Perusahaan Gas Negara/PGN (Persero) sementara, PT Pertamina (Persero) mendapatkan mandat untuk membangun jargas di Kabupaten Mojokerto.
Untuk 2018, pemerintah menugaskan Pertamina dan PGN untuk membangun dan mengembangkan jargas di 16 wilayah. Ke 16 wilayah tersebut adalah Medan (5.000 SR), Prabumulih (6.000 SR), Musi Rawas (5.167 SR), Serang (5.043 SR), Sidoarjo (7.093 SR), Pasuruan (6.314 SR), Probolinggo (5.025 SR), Bontang (5.000 SR), Balikpapan (5.000 SR), Penajam Paser Utara (4.002 SR), Tarakan (4.695 SR), Bogor (5.210 SR), Deli Serdang (5.000 SR), Lhokseumawe (2.000 SR), Cirebon (3.503 SR) dan Palembang (4.315 SR).
Jargas dibangun oleh pemerintah di daerah yang memiliki sumber gas, infrastruktur pasok gas bumi, dan terdapat ketersediaan pengguna. Jargas juga mampu menekan subsidi dan impor BBM. Secara nasional, dengan menggunakan gas bumi, pengurangan impor LPG mencapai 25.500 ton per tahun. Penghematan subsidi Pemerintah Rp 178 miliar per tahun.
Selain itu, masyarakat juga memperoleh keuntungan sisi finansial karena harga gas bumi lebih murah dari LPG. Setiap bulannya, penghematannya bisa mencapai sekitar Rp 50.000 per keluarga. Manfaat lainnya, gas bumi adalah bahan bakar yang ramah lingkungan dan tersedia setiap saat. Masyarakat tidak perlu keluar rumah mencari LPG atau minyak tanah dan kayu bakar, jika sewaktu-waktu kehabisan.