Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) memulai proyek pembangunan jalan layang akses menuju Terminal Teluk Lamong sepanjang 2 kilo meter. Pembangunan proyek senilai Rp1,3 triliun tersebut ditandai dengan pemancangan tiang beton pertama, Rabu (7/3/2018).
Berdasarkan kontrak dengan PT Wijaya Karya Tbk selaku kontraktor yang ditunjuk Pelindo III akan membangun jalan akses yang menghubungkan Terminal Teluk Lamong dengan Tol Surabaya–Gresik melalui Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB).
Proyek tersebut diproyeksi bisa rampung dalam satu tahun atau 365 hari kalender, dilanjutkan dengan masa pemeliharaan selama 720 hari kalender.
Direktur Utama Pelindo III, Ari Askhara mengatakan operasional jalan layang dan tapper (radius untuk belokan jalan) akan meningkatkan aksesibilitas ke Terminal Teluk Lamong. Menurutnya, jJalan layang juga menjadi solusi yang ditunggu pengguna jalan karena akan lebih mempercepat pergerakan arus barang.
“Selain itu, kemacetan di jalan raya yang biasa digunakan oleh para pengguna kendaraan roda dua akan berkurang karena langsung terhubung ke jalan tol,” jelas Ari imbuh Ari dalam siaran pers, Rabu (7/3/2018).
Direktur Wijaya Karyaz Chandra Dwiputra berharap proses pengerjaan flyover Terminal Teluk Lamong dapat berjalan lancar. Sebelumnya, di Terminal Teluk Lamong, Wijaya Karya juga mengerjakan pembangunan container yard tahap II pada 2017.
Baca Juga
Candra menjelaskan, dalam konstruksi jalan layang akses Terminal Teluk Lamong, perseroan akan menggunakan sistem jembatan "unibridge", yakni jembatan balok beton (girder) komposit yang menggunakan pin pada setiap sambungan antar girder dengan konsep modular.
Sistem ini tidak memerlukan pengencangan berkala, seperti halnya penggunaan baut pada model konvensional. Selain itu, material jembatan memiliki desain yang kompak dan ringan, serta lebih efisien dan lebih cepat dalam proses pembangunannya