Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Luncurkan Kebijakan Ahead the Curve, Pangkas Suku Bunga Antisipasi Dampak Perang Dagang

Di tengah penurunan tensi perang dagang dengan Amerika Serikat, China memilih menurunkan suku bunga acuan pertama kali sejak Oktober 2024.
Gedung Peoples Bank of China (PBOC) di Beijing, China, pada hari Senin, 12 Agustus 2024./Bloomberg
Gedung Peoples Bank of China (PBOC) di Beijing, China, pada hari Senin, 12 Agustus 2024./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Kebijakan antisipatif atau ahead the curve dilancarkan oleh otoritas moneter China. Di tengah meredanya perang dagang yang ditandai penundaan pemberlakuan tarif tinggi selama 90 hari ke depan, Bank Sentral China mengumumkan menurunkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak Oktober 2024. 

Melansir Reuters pada Selasa (20/5/2025), pemangkasan suku bunga acuan ini telah lama ditunggu-tunggu oleh para pelaku ekonomi negara Tirai Bambu. Dengan bunga yang lebih murah, maka konsumsi masyarakat dapat tumbuh. Termasuk dari segmen yang menggerakkan perekonomian seperti kredit kendaraan hingga properti.

People's Bank of China (PBOC) mengatakan suku bunga acuan pinjaman satu tahun (LPR), patokan yang ditentukan oleh bank, telah diturunkan sebesar 10 basis poin menjadi 3,0%, sementara LPR lima tahun dikurangi dengan margin yang sama menjadi 3,5%. Langkah ini dinilai memberi perlindungan bagi laba bank.

Sebagian besar pinjaman baru dan yang beredar di China didasarkan pada LPR satu tahun, sementara suku bunga lima tahun memengaruhi harga properti.

Pemotongan suku bunga pinjaman diumumkan tepat setelah lima bank milik negara terbesar di China mengatakan mereka telah memangkas suku bunga simpanan mereka.

Industry and Commercial Bank of China, Agricultural Bank of China, China Construction Bank, dan Bank of China menurunkan suku bunga simpanan sebesar 5-25 basis poin (bps) untuk beberapa tenor dalam data yang ditampilkan di aplikasi seluler bank. 

Pemangkasan suku bunga simpanan seharusnya menjadi panduan bagi bank yang lebih kecil dalam melakukan pemangkasan serupa. 

Saham perbankan bergerak naik setelah keputusan bank sentral, dengan Indeks Bank CSI naik 0,7%, mengungguli indeks acuan Shanghai Composite. Marco Sun, kepala analis pasar keuangan di MUFG Bank (China), mengatakan pemangkasan suku bunga ganda tersebut ditujukan untuk meningkatkan pinjaman kredit dan merangsang konsumsi.

"Bank sentral kemungkinan akan beralih ke pendekatan menunggu dan melihat dalam beberapa bulan mendatang kecuali risiko geopolitik eksternal memburuk cukup parah untuk memadamkan harapan bahwa ekonomi dapat stabil," kata Sun.

Pemotongan suku bunga merupakan langkah pencegahan, kata Xing Zhaopeng, ahli strategi senior China di ANZ.

"Salah satu tujuannya adalah untuk memperbaiki margin bunga bersih bank komersial dan bersiap untuk masa depan," kata Xing, yang memperkirakan satu kali lagi pemotongan suku bunga pada akhir Juli.

Pemangkasan suku bunga merupakan bagian dari paket langkah yang diumumkan oleh Gubernur PBOC Pan Gongsheng dan regulator keuangan lainnya sebelum perundingan antara China dan AS di Jenewa awal bulan ini yang berujung pada de-eskalasi perang dagang mereka.

Bank-bank investasi global menaikkan perkiraan mereka untuk pertumbuhan ekonomi China tahun ini, setelah Beijing dan Washington sepakat untuk menghentikan sementara tarif selama 90 hari, meskipun ada ketidakpastian seputar negosiasi perdagangan China-AS.

"Kami masih yakin akan cukup sulit bagi Beijing untuk mencapai target pertumbuhan 'sekitar 5%' kecuali jika meluncurkan paket stimulus yang cukup besar," kata Ting Lu, kepala ekonom China di Nomura, dalam sebuah catatan minggu ini. 

Dia menambahkan, mengingat jeda perang dagang, Beijing mungkin tidak terlalu tertekan untuk memperkenalkan stimulus dan reformasi yang diperlukan. Pembacaan ekonomi terkini menunjukkan pertumbuhan tetap tidak merata dan lesu.

Data resmi menunjukkan, harga rumah baru di China tidak berubah padaApril dari bulan sebelumnya, memperpanjang tren tanpa pertumbuhan menjadi hampir dua tahun meskipun ada upaya pembuat kebijakan untuk menstabilkan sektor tersebut. Sementara itu, pinjaman bank baru juga anjlok lebih dari yang diharapkan bulan lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper