Bisnis.com, JAKARTA -- Serikat pekerja menegaskan dukungannya atas keterlibatan investor asing dalam perpanjangan kontrak kerja sama pengelolaan terminal peti kemas (TPK) Koja antara PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II/IPC dengan Hutchison Port Indonesia (HPI).
Ketua SP TPK Koja, Joko Suprajitno mengatakan pekerja TPK Koja tidak anti terhadap investor asing dalam kegiatan layanan jasa kepelabuhanan.
"Sebetulnya soal keterlibatan investor asing (Hutchison) di TPK Koja merupakan domain manajemen. Namun kami mendukung langkah manajemen sepanjang kesejahteraan pekerja dan hak normatif pekerja jangan berkurang," ujarnya saat konferensi pers deklarasi peleburan serikat pekerja bersatu TPK Koja ke dalam Serikat Pekerja TPK Koja di Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Baca Juga
Joko mengatakan SP TPK Koja juga mendukung target pencapaian produktivitas bongkar muat peti kemas ekspor impor di TPK pada tahun 2018 sebanyak 754.000 twenty foot equivalent units (TEUs) menyusul akan adanya pekerjaan penguatan seluruh dermaga TPK Koja mulai semester II/2018.
Peleburan serikat pekerja itu menyusul persaingan yang makin ketat terhadap layanan peti kemas ekspor impor di pelabuhan Priok. Saat ini, di Pelabuhan Tanjung Priok terdapat lima pengelola fasilitas terminal peti kemas ekspor impor yakni Jakarta International Container Terminal (JICT), TPK Koja, Mustika Alam Lestari (MAL), Terminal 3 Priok dan New Priok Container Terminal One (NPCT-1). (k1)