Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fokus Kinerja, Serikat Karyawan TPK Koja Dilebur

Serikat Pekerja TPK Koja melakukan langkah taktis dalam menghadapi ketatnya persaingan antarterminal peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Seorang pekerja berjalan di atas kontainer di Terminal Peti Kemas Koja di Tanjung Priok, Jakarta./Reuters-Nyimas Laula
Seorang pekerja berjalan di atas kontainer di Terminal Peti Kemas Koja di Tanjung Priok, Jakarta./Reuters-Nyimas Laula

Bisnis.com, JAKARTA - Serikat Pekerja TPK Koja melakukan langkah taktis dalam menghadapi ketatnya persaingan antarterminal peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Oleh karena itu, dua serikat karyawan yang ada di TPK Koja sepakat untuk melebur diri menjadi satu.

Langkah ini diambil serikat karyawan TPK Koja untuk menjamin kinerja perusahaan semakin solid, sehingga kesejahteraan karyawan diharapkan kian membaik.

"Fokus kami adalah mendukung upaya manajemen untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Kami tidak ingin mengorbankan nasib ratusan karyawan Koja yang sudah tergantung pada perusahaan ini," jelas Joko Supriyanto, Ketua SP TPK Koja melalui siaran pers pada Rabu (21/3/2018).

Bersatunya Serikat Pekerja Bersatu (SPB) TPK Koja dengan Serikat Pekerja (SP) TPK Koja dilakukan pada Selasa (20/3/2018) dengan disaksikan oleh Kepala Sudinaker Jakarta Utara, Dwi Untoro dan Manajemen TPK Koja yang diwakili oleh Deputy GM Nurjadin Surur.

Bersatunya Serikat Pekerja TPK Koja tersebut juga mendapat respon positif dari Kasudinakertrans Jakarta Utara Dwi Untoro.

Menurutnya, langkah para pekerja di TPK Koja tersebut sangat positif untuk meningkatkan daya saing perusahaan ditengah persaingan antar terminal yang semakin ketat di Tanjung Priok.

"Jika memang ada perselisihan dengan manajemen, pekerja bisa datang ke sudinaker untuk mencari solusi bersama. Bersatunya pekerja akan memperkuat perusahaan dan layanan di Pelabuhan Tanjung Priok," tuturnya.

Beroperasinya New Priok Container Terminal One (NPCT1) membuat persaingan antarterminal peti kemas semakin ketat.

Apalagi NPCT1 yang dimotori oleh operator pelabuhan asing kelas dunia seperti Mitsui & Co Ltd. (Mitsui) dan Nippon Yusen Kabushiki Kaisha (NYK Line) dari Jepang serta PSA International Pte Ltd (PSA) dari Singapura. Ketiga perusahaan tersebut bersama Pelindo II adalah pemilik NPCT1.

Selain NPCT1, di Tanjung Priok juga telah beroperasi PT Jakarta International Container Terminal (JICT), PT Mustika Alam Lestari (MAL), TPK Koja dan Terminal 3 Priok.

JICT saat ini merupakan operator terminal peti kemas terbesar di Tanjung Priok dengan kapasitas 2,8 juta TEUs per tahun. Sementara TPK Koja tahun ini ditargetkan 754.000 TEUs.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akhmad Mabrori

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper