Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag Enggartiasto Lukita Bicara Soal Fenomena Pangan ‘Berwisata’, Apa Maksudnya?

Pemerintah menempuh jalan memperbaiki sistem informasi produksi dan perdagangan untuk mencegah kembali fenomena pangan berwisata.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memberikan sambutan saat acara pendatanganan kerja sama antara Kementerian Perdagangan dan Eximbank, di Jakarta, Rabu (23/8)./JIBI-Abdullah Azzam
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memberikan sambutan saat acara pendatanganan kerja sama antara Kementerian Perdagangan dan Eximbank, di Jakarta, Rabu (23/8)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menempuh jalan memperbaiki sistem informasi produksi dan perdagangan untuk mencegah kembali fenomena pangan ‘berwisata’.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa fenomena pangan ‘berwisata’ tersebut sudah terjadi puluhan tahun yang mendorong harga menjadi lebih tinggi.

Fenomena itu terjadi saat bahan pangan berputar-putar dahulu ke berbagai daerah sebelum sampai ke tangan konsumen. Dampaknya, kata dia, ongkos menjadi lebih mahal sehingga mendongkrak harga jual.

“Sistem informasi baik dari produksi maupun perdagangan. Kalau sekarang ada datanya dan sudah dibenahi sistem informasinya, Ngawi kapan panen, Banyuwangi, Sidrap kapan panen. Ada daerah yang memang tak pernah panen, Jakarta tak pernah panen kan. Nah kapan akan dibutuhkannya nanti pengaturannya dan penyimpanannya,” katanya di Kantor Wakil Presiden, Senin (9/4/2018).

Menurutnya, perbaikan sistem informasi tersebut harus dilakukan oleh pemerintah daerah yang bekerja sama dengan pemerintah pusat. Sehingga, data pangan bisa terintegrasi

Mendag merinci, fenomena pangan ‘berwisata’ terjadi karena faktor permintaan di suatu daerah. Di sisi lain, panen tidak terjadi secara serentak.

“Tapi kalau bisa menghitung sebenarnya data itu bisa dimiliki, pada waktu panen di sini kapan, itu bisa diatur. Tak usah berwisata,” terangnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper