Bisnis.com, JAKARTA--Siam Cement Group (SCG) Indonesia melaporkan pendapatan dari penjualan QII/2018 senilai Rp3,07 triliun (US$221 juta).
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima, Selasa (31/7/2018), pendapatan tersebut mencakup penjualan dari operasional di dalam negeri dan impor dari Thailand. Ini mewakili peningkatan sebesar 26% y-o-y terutama dari produk petrokimia dan impor dari Negeri Gajah Putih tersebut.
Total aset SCG di Indonesia pada kuartal II/2018 senilai Rp21,26 triliun (US$1,4 miliar). Selama periode semester I/2018, SCG di Indonesia melaporkan pendapatan dari penjualan senilai Rp6,25 triliun (US$ 457 juta), tumbuh 21% y-o-y.
Di Indonesia, SCG baru saja mengakuisisi 29% saham di PT Catur Sentosa Adiprana Tbk., perusahaan ritel modern di Indonesia yang menjual produk bahan bangunan dan rumah tangga.
Akuisisi ini dimanfaatkan perusahaan untuk memperbanyak toko retail, guna memperluas jangkauan distribusi material dan bahan bangunan serta produk rumah tangga lainnya. CSA memiliki dua lini bisnis utama yaitu toko ritel modern yang bernama "Mitra10" serta bisnis pendistribusian produk-produk rumah tangga.
Mitra10 adalah toko ritel modern untuk produk-produk rumah tangga, yang telah memiliki 27 cabang di kota-kota besar. CSA menargetkan pembangunan 50 toko baru Mitra10 hingga akhir 2021 guna memperkuat pangsa pasar.
Pada lini bisnis lainnya, yaitu distribusi produk bahan bangunan, CSA telah memiliki akses ke lebih dari 30.000 toko ritel tradisional di berbagai wilayah di Indonesia.
Roongrote Rangsiyopash, Presiden dan CEO SCG, mengatakan perusahaan bergerak maju untuk memperluas core bisnis perusahaan di wilayah Asia Tenggara.
"Salah satu proyek besar kami saat ini adalah pembangunan kompleks petrokimia pertama di Vietnam, Long Son Petrochemicals Company Limited (LSP)," katanya.
Setelah batu peletakan pertama yang dihadiri oleh Perdana Menteri Vietnam dan pejabat tinggi Vietnam pada Februari lalu, perkembangan pembangunan kompleks ini telah memperlihatkan banyak kemajuan.
Pada Juni tahun ini, SCG meningkatkan kepemilikannya dari 71% menjadi 100%, dan dijadwalkan akan menandatangani paket pinjaman senilai US$3,2 miliar yang berasal dari institusi finansial domestik maupun mancanegara di Agustus.
Proyek ini telah siap dilanjutkan ke fase Engineering, Procurement, dan Construction (EPC) di QIII/2018 dan ditargetkan akan mulai beroperasi pada QI/2023.
"Proyek ini akan menciptakan banyak lapangan kerja, memberikan kontribusi pendapatan terhadap negara, yang secara langsung dapat meningkatkan iklim industri dan ekonomi Vietnam," kata Roongrote.
SCG Indonesia Raih Penjualan US$221 Juta pada Kuartal II/2018
Siam Cement Group (SCG) Indonesia melaporkan pendapatan dari penjualan QII/2018 senilai Rp3,07 triliun (US$221 juta).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Annisa Sulistyo Rini
Editor : Maftuh Ihsan
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
43 menit yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
1 jam yang lalu
Emiten Farmasi Dibayangi Impak Depresiasi Mata Uang pada 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
29 menit yang lalu
Pekerja Informal Jadi Beban Ekonomi Indonesia?
44 menit yang lalu
PPN Naik Jadi 12%, Harga BBM Pertamax Cs Ikut Terkerek?
58 menit yang lalu
PPN Naik 12%, Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Pajak Kemenkeu
1 jam yang lalu