Bisnis.com, JAKARTA – Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) telah merampungkan kajian awal prastudi kelayakan atau outline business case (OBC) proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatigede, Sumedang, Jawa Barat.
Tahapan selanjutnya berada di tangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat selaku inisiator proyek tersebut.
Ketua BPPSPAM Bambang Sudiatmo mengatakan proyek SPAM Jatigede dirancang dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Penyusunan OBC merupakan langkah awal dari tahap persiapan proyek sebelum ditawarkan kepada badan usaha atau investor.
“Dengan diselesaikannya OBC ini, saya berharap Pemprov Jabar dapat segera mempercepat pembangunan SPAM Regional Jatigede,” ujar Bambang dalam keterangan resmi BPPSAM pada Kamis (13/9/2018).
Menurut Bambang, Pemprov Jabar masih punya sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, antara lain penunjukan Penanggung Jawab Kerjasama Proyek (PJPK).
Pemprov Jabar juga perlu mengurus izin lingkungan, penetapan lokasi intake dan reservoir offtake, serta pembuatan perjanjian kerja sama antardaerah.
Sementara itu, perusahaan daerah air minum (PDAM) yang akan menerima air curah dari SPAM Jatigede juga perlu mengurus izin lingkungan dan menyediakan lokasi jaringan pipa distribusi sampai sambungan rumah. PDAM juga diminta melakukan validasi rencana bisnis dengan OBC yang telah disusun.
Bambang menambahkan pihaknya siap memfasilitasi Pemprov Jabar dan PDAM yang terlibat dalam setiap proses tahapan KPBU SPAM Regional Jatigede. SPAM Jatigede akan memanfaatkan debit air Waduk Jatigede sebagai sumber air baku.
Air dari Waduk Jatigede akan dialirkan untuk masyarakat dan industri yang ada di daerah Sumedang, Majalengka, Indramayu, dan Cirebon. Kapasitas SPAM Jatigede dirancang 3.500 liter per detik dan pembangunan diestimasi dimulai pada 2020.