Bisnis.com, JAKARTA – Proyek hunian transit oriented development (TOD) di Stasiun Juanda di Jakarta yang akan digarap PT PP Properti Tbk masih tertahan perizinan meski telah menggelar seremoni groundbreaking pada Oktober 2017.
Direktur Utama PT PP Properti Tbk Taufik Hidayat mengatakan proyek berkonsep transit oriented development (TOD) Stasiun Juanda masih dalam proses mendapatkan izin membangun sehingga pemasaran pun belum dapat dilakukan meskipun telah melakukan seremoni groundbreaking 13 bulan yang lalu.
"TOD stasiun Juanda perizinannya masih diproses, rencananya Desember 2018 sudah bisa pekerjaan pondasi," ujar Taufik kepada Bisnis pada Kamis (22/11/2018).
TOD Stasiun Juanda dibangun diatas lahan milik PT KAI seluas 1 hektare yang akan terdiri atas dua menara apartemen dengan total 627 unit dan satu menara perkantoran. Total investasi proyek tersebut Rp300 miliar.
Perusahaan dengan kode emiten PPRO tersebut akan membangun hunian yang terdiri atas rusunami yang diperuntukkan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan hunian bersegmentasi menengah.
Proyek tersebut akan dibanderol dengan harga mulai dari Rp7 juta per m2 atau Rp224 juta per unit.
Adapun, selain TOD Stasiun Juanda, PP Properti akan mengembangkan proyek TOD lain di Stasiun Tanah Abang Jakarta yang juga telah dilaksanakan seremoni groundbreaking bersamaan dengan proyek TOD Stasiun Juanda.
Namun, Taufik mengatakan akan fokus pada pengembangan proyek TOD Stasiun Juanda terlebih dahulu dan memperkirakan baru memulai pengerjaan proyek TOD Stasiun Tanah Abang tahun depan.