Tentang Proyek NPCT 1
Proyek NPCT-1 yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada September 2016 itu berdiri di atas tanah seluas 32 hektare dengan panjang dermaga 850 meter.
Saat ini, Dani melanjutkan proyek NPCT 2 dan 3 sedang dalam tahap pematangan lahan setelah direklamasi. Dia memperkirakan hingga akhir tahun proyek masih dalam proses konstruksi.
Semula, IPC merencanakan pembangunan NPCT 2 dan 3 selesai 2019. Dani menjelaskan konstruksi membutuhkan penyesuaian karena di tengah jalan muncul perubahan regulasi mengenai kegempaan.
“Desain-desainnya kan harus disesuaikan lagi karena kami bikin bangunan ini kan untuk 100 tahun,” jelasnya.
Di sisi lain, IPC ingin mengoptimalkan dulu NPCT 1. Produksi bongkar muat kontainer terminal yang dioperasikan oleh perusahaan patungan antara PT IPC Terminal Petikemas (IPC TPK) dan konsorsium Mitsui & Co., Ltd., PSA International Pte., dan NYK Line, itu pada 2018 sebanyak 1,2 juta TEUs dari kapasitas 1,5 juta TEUs.
Bila NPCT 2 dan 3 selesai dibangun, dia memprediksi total kapasitas ketiga terminal akan mencapai 4,5 juta TEUs atau sekitar 75% dari kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok. Ketiga terminal dibangun dengan investasi Rp14,5 triliun.
NPCT 1, 2, dan 3 merupakan bagian dari proyek Terminal Kalibaru fase pertama. Bagian lainnya adalah dua terminal produk.
Jika fase pertama beroperasi, pembangunan akan dilanjutkan ke fase kedua. Ketika seluruh proyek New Priok selesai, akan ada tujuh terminal kontainer dan terminal produk.
Proyek prestisius itu dirancang dengan kedalaman kolam 16 meter di bawah permukaan air (LWS) agar mampu disandari kapal besar dengan kemampuan angkut peti kemas hingga 18.000 TEUs.