Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelindo II Lanjutkan NPCT 1 & Nasib Eks Terminal 2 JICT

PT Pela­buhan Indonesia II tetap melanjutkan proyek pembangunan Terminal Kalibaru atau New Priok Container Terminal di Pelabuhan Tanjung Priok kendati muncul audit dari BPK.
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (9/4)./Antara-Muhammad Adimaja
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (9/4)./Antara-Muhammad Adimaja

Kelanjutan Proyek Eks Terminal 2 JICT

Selain akan melanjutkan proyek Terminal Kalibaru, IPC akan memperbarui peralatan bongkar muat di eks Terminal 2 PT Jakarta International Container Terminal (JICT) sejalan dengan rencana pengoperasian kembali bekas terminal internasional itu.

Dani mengatakan sebagian container crane dan rubber tyred gantry (RTG) harus dikeluarkan karena sudah usang sehingga perusahaan perlu mendatangkan alat baru.

“Kami sudah exercise semua. Konsultan juga sudah masuk. Kami lagi proses lelang untuk desainnya,” katanya.

Selain peralatan, dermaga juga perlu diperbaiki. Untuk perbaikan peralatan dan perbaikan dermaga, IPC membelanjakan Rp200 miliar.

Eks Terminal 2 JICT tengah dipersiapkan menjadi terminal alih muat atau transshipment peti kemas domestik setelah bertahun-tahun menganggur.

Direktur Komersial IPC Saptono R. Irianto menyebutkan bahwa terminal itu akan diaktifkan akhir kuartal II/2019 atau awal semester II/2019. Dia me­nyebutkan IPC sedang me­lengkapi persyaratan admi­nistrasi berkaitan dengan per­ubahan peruntukan terminal.

Bagaimanapun, tutur dia, operasi terminal harus meng­ikuti regulasi yang mengatur pergerakan muatan ekspor-impor dari terminal domestik ke terminal interna­sional atau sebaliknya.

Terminal 2 JICT dulu digu­nakan untuk aktivitas bongkar muat kontainer internasional.

Namun, dia menyatakan ukuran kapal yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok ma­kin lama kian besar se­hingga tidak dapat dilayani ter­minal dengan kedalaman ko­lam dermaga hanya 6 me­ter di bawah permukaan air (LWS) itu.

Akhirnya, JICT 2 yang ha­nya mampu disandari kapal de­­ngan draft maksimum 8 me­ter itu jarang didatangi kapal.

IPC selaku pemegang 48,9% saham JICT —di samping Hu­­t­­chison Port Holding Group (HPH Group) yang me­ng­genggam 51% saham-- kini masih merumuskan skema bis­nis dan komersialisasi.

Halaman Sebelumnya
Tentang Proyek NPCT 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Sumber : Bisnis Indonesia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper