Bisnis.com, JAKARTA – Pengembang properti PT Metropolitan Land Tbk (Metland) belum merasakan dampak dari kenaikan harga tiket pada tingkat okupansi properti penginapannya di Bali.
Direktur Metland Wahyu Sulistyo mengatakan saat ini masih mempelajari terkait dengan pertumbuhan tingkat okupansi terhadap kenaikan harga tiket pesawat. Menurutnya hal itu akan lebih merugikan bagi wiasatawan lokal dibandingkan dengan wisatawan asing.
“Jadi kalau Januari sampai Maret itu kan memang masih low season, puncak ramainya biasanya memang April, itu juga akan lebih banyak dari tamu asing,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Senin (8/4).
Wahyu menyebutkan, tamu di proyek-proyek penginapannya diisi oleh 70% wisatawan asing dan 30% dari wisatawan lokal, sehingga kenaikan harga tiket belum terasa dampaknya.
“Kalau dari asing, apalagi dengan kurs yang masih di kisaran Rp14.000 ini sebenarnya masih relatif murah,” sebutnya.
Menurut Wahyu, dengan hotel Metland yang pengisinya didominasi wisatawan asing, berita soal bencana alam lebih merugikan daripada berita kenaikan harga tiket. Beberapa bulan lalu, isu bencana alam melanda Bali dan Lombok berturut-turut, hal itu lebih banyak membawa dampak negatif bagi pasar properti Bali.
Baca Juga
Dari isu-isu bencana alam yang sampai ke luar negeri, membuat tingkat okupansi hotel-hotel besutan Metland mengalami penurunan hingga skeitar 5%.
“Kami belum lihat penurunan okupansi karena kenaikan tiket pesawat, apalagi itu juga terjadi baru awal tahun ini, yang memang masanya lagi sepi. Kalau dari asing memang berita tentang becana sedikit banyak mempengaruhi juga walaupun dari negara asalnya mereka tidak ada travel advice atau travel warning, tapi kan beritanya sampai ke sana, itu yang kita waspadai,” imbuhnya.
Wahyu berharap, April ini akan ada kenaikan dan operasionalnya tetap berharap sesuai prediksi. Kemudian, kata Wahyu, jika ingin mengukur dampak dari kenaikan harga tiket pesawat bisa dilakukan pada high season-nya untuk lokal yaitu pada Juni hingga Juli setelah liburan Lebaran dan liburan anak-anak sekolah.
Selain itu, untuk harga sewa, Wahyu menerangkan bahwa tidak ada pergerakan yang signifikan secara rata-rata, dan masih berada dalam bujet Metland. Saat ini, Metland memiliki dua proyek penginapan di Bali, yaitu Hotel Horison Ultima di Seminyak dan Villa Royal Venya di Ubud, Bali.