Bisnis.com, JAKARTA--PT Waskita Toll Road masih menunggu dana talangan proyek pembebasan lahan dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) untuk beberapa ruas yang dimiliki, dengan total Rp5,8 triliun.
Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto mengatakan bahwa saat ini terdapat sejumlah dana yang masih belum diganti oleh LMAN, sementara pihaknya terus menunggu.
"Ada 2 posisi oustanding , pertama posisi outstanding di LMAN senilai Rp2,5 triliun DTT, belum dibayarkan karena LMAN masih menganggap ada dokumen yang kurang. Kedua, posisi outstanding yang belum diverifikasi BPKP senilai Rp3,3 triliun, belum bisa diajukan ke LMAN karena BPKP belum melakukan verifikasi," ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (8/4/2019).
Menurut Herwi, dana talangan yang belum dibayarkan ini dapat mengganggu cashflow serta pembangunan proyek yang sedang atau akan dibangun. "Bisa berdampak dengan penyelesaian konstruksi iya, mundur begitu bukan pada tahun ini. Karena kami mau bayar kontraktor bagaimana kalau ini belum di reimburse? Seharusnya kan uang bergulir ya seperti pada ruas lain,” jelasnya.
Sebelumnya, Director of Finance Waskita Karya Haris Gunawan mengatakan bahwa Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) masih belum mencairkan Rp6,5 triliun dari proyek pembebasan lahan jalan tol milik PT Waskita Karya Tbk.
Dalam pengembalian dana talangan ini ada persoalan tersendiri, karena pihak LMAN melakukan verifikasi yang sudah dilakukan BPKP, sehingga yang sudah lolos audit BPKP belum tentu lolos audit LMAN.
Baca Juga
"Jadi kalau di BPKP itu sebenernya yang sudah lolos itu tahun ini Rp3,4 triliun tapi LMAN melakukan verifikasi ulang sehingga yang dicairkan ya yang sesuai yang sudah dia verifikasi tidak langsung Rp3,4 triliun cair," paparnya.
Padahal, seharusnya perusahaan dengan kode emiten WSKT tahun ini tidak lagi bermasalah dengan cashflow karena setelah dihitung beberapa turn key tahun ini beberapa cair, ditambah dengan Rp6,5 triliun yang seharusnya cair juga. "Jadi kalau dengan LMAN mungkin Rp30 triliun lebih cashflow kita."