Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan beberapa proyek infrastruktur ketenagalistrikan di Nusa Tenggara Timur salah satunya Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas Mobile Power Plant (PLTMG MPP) Flores berkapasitas 20 mw.
Adapun PLTMG MPP Flores 20 MW sudah beroperasi sejak 9 bulan lalu. PLTMG MMP Flores ini secara sistem terkoneksi dengan PLT Panas Bumi Ulumbu 4 x 2,5 MW yang telah terlebih dahulu beroperasi.
Operasional PLTMG MPP Flores masih menggunakan high speed diesel (HSD) sebagai sumber energi utama. HSD merupakan bahan bakar minyak jenis solar yang memiliki angka Cetane Number 45, jenis BBM ini umumnya diperuntukan untuk mesin industri.
Jonan optimistis keberadaan PLTMG ini dapat meningkatkan pasokan listrik di NTT sebab memasok listrik ke 23.148 pelanggan Rumah Tangga yang ada di NTT.
“Beroperasinya PLTMG ini akan menggantikan PLTD sewa sebesar 8 MW dan mampu menghemat pemakaian BBM," katanya seperti dikutip dalam rilis, Kamis (11/4/2019).
Proyek infrastruktur kelistrikan yang juga diresmikan yakni Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kV Labuan Bajo – Ruteng dengan panjang jaringan 150 kms (230 tower), SUTT 70 kV Ruteng – Ulumbu dengan panjang jaringan 46 kms (72 tower), dan Gardu Induk (GI) Labuan Bajo, GI Ruteng serta GI Ulumbu masing-masing berkapasitas 1 x 20 MVA dengan tegangan 70 kV.
Menurut Jonan, pengoperasian proyek-proyek listrik tersebut akan mampu meningkatkan keandalan pasokan listrik di Labuan Bajo, Ruteng, dan Ulumbu karena sudah terhubung Grid Sub Sistem Flores.
Selama ini distribusi sistem kelistrikan wilayah NTT terbagi dua sistem, yaitu sistem Kupang dan sistem NTT isolated. Sistem Kupang per 7 April 2019 memiliki daya mampu 122,22 MW dan beban puncak 86,50 MW dengan cadangan sebesar 25,72 MW. Sistem NTT isolated mempunyai daya mampu 82,13 MW, beban puncak 70,66 MW, dan cadangan 11,47 MW.
"SUTT ini penggunaannya bisa ditingkatkan hingga 150kv, nanti SUTT-nya ini sampai ke Larantuka, namanya Trans Flores," ujarnya.